Mohon tunggu...
Dulcet Bynissa
Dulcet Bynissa Mohon Tunggu... Freelancer - seorang gadis berjuta mimpi

kita tidak usah jadi pengendali udara, pengendali air, atau pengendali api. kita cukup jadi pengendali hati. itu sudah cukup sakti

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Meredam Kemarahan Si Kecil Tanpa Kekerasan dan Bentakan

9 November 2019   12:19 Diperbarui: 9 November 2019   12:28 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hukuman fisik dan bentakan bukanlah hukuman yang efektif dan bisa berakibat negatif bagi perkembangan si kecil. Ada berbagai alternatif untuk menghindari Anda melakukan kekerasan pada si kecil. Belakangan hukuman fisik sudah mulai ditinggalkan orang tua. Selain menyakiti, hukuman fisik juga bisa mempengaruhi perkembangan psikologis si kecil kelak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Dr. Murray Strauss dari The Family Research Laboratory, Amerika Serikat, anak-anak yang sejak kecil mendapatkan hukuman fisik akan menyebabkan mereka menjadi agresif dan juga melakukan kekerasan. Selain itu, anak-anak yang mengalami kekerasan dari lingkungannya juga akan tumbuh menjadi anak yang rasa percaya dirinya rendah, depresi maupun kurang dihargai sebagai orang dewasa kelak.

Di lain pihak, kebanyakan orang tua juga masih banyak yang tidak dapat menguasai kemarahannya dan tanpa sengaja melakukan kekerasan. Berikut beberapa cara yang dapat digunakan para orang tua untuk menghindarinya:

  • Tetap Bersikap Tenang
  • Jika kemarahan Anda mulai meninggi dan takut tak bisa terkontrol, pergilah segera dari situasi tersebut. Bersikaplah tenang, kalau perlu berdiam diri sejenak, agar Anda punya cukup waktu untuk memikirkan alternatif atau solusinya. Banyak orang tua 'kelepasan' berbuat kasar akibat stres dengan hal- hal di luar kendali mereka. Bila perasaan marah tidak bisa dihindari, segera tarik nafas dan tahan selama 10 detik.
  • Cari Waktu Sendirian
  • Tugas yang menumpuk bisa membuat orang tua kurang memiliki waktu untuk dirinya sendiri yang berimbas pada tindakan kasar. Oleh karena itu selalu sediakan waktu bagi diri Anda sendiri. Misalnya dengan berolahraga, membaca, jalan-jalan atau berdoa.
  • Lembut tapi Tegas
  • Kesal karena si kecil tidak juga mau mendengarkan omongan Anda? Cobalah pendekatan yang berbeda. Posisikan diri Anda sedemikian rupa sehingga Anda dapat sama tinggi dengan si kecil. Dudukkan ia pada kursi yang lebiih tinggi atau Anda dapat berbicara dengannya sambil berjongkok. Tatap matanya, disertai sentuhan lembut sambil mengatakan apa yang ingin Anda sampaikan. Katakan dengan tekanan yang tegas, sehingga s kecil tahu kalau Anda serius.
  • Berikan Pilihan
  • Memberi alternatif selain hukuman lebih baik dari pada hukuman fisik. Misalnya saat ia memainkan makanannya, katakan, "Berhenti mempermainkan makanan atau jangan makan sama sekali." Biarkan ia menentukan pilihannya.
  • Gunakan Konsekuensi Secara Logis
  • Saat si kecil memecahkan vas bunga kesayangan Anda, ja- ngan langsung membentak apalagi memukul. Katakan, "Vas itu kesayangan Mama, apa kamu bisa memperbaikinya?" Bila jawabannya tidak, minta ia membersihkan pecahan vas tersebut dan konsekuensinya ia harus menyapu lantai rumah selama beberapa hari. Hukuman ini akan membuatnya mengerti akan kesalahannya dan mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut.
  • Ganti Rugi
  • Anak-anak kadang tidak dapat memegang janji. Misalnya saat si kecil menginap di rumah teman, mereka tidak menepati janji dengan terus bermain hingga tengah malam. Kebanyakan tua memberikan hukuman dengan tidak mengijinkan mereka menginap di rumah temannya lagi. Cara ini malah akan membuatnya marah dan memberontak. Coba cari hukuman lain, misalnya menyuruh mereka membersihkan mobil Anda. la akan mengerti kesalahannya dan kapok untuk berbohong kembali.
  • Redakan Konflik
  • Salah satu bentuk bela diri si kecil adalah dengan menjawab setiap perkataan Anda, kadang dengan kata-kata yang menyakitkan. Hindari kemarahan yang bisa menimbulkan kekerasan fisik. Kendalikan diri dan katakan padanya kalau Anda lebih suka mendengarkan penjelasannya bila diucapkan dengan kata- kata yang lebih sopan.
  • Gunakan Tindakan Tegas
  • Jika si kecil tertarik dengan benda-benda yang mudah pecah membentaknya atau berbahaya, hindari memukul tangan atau Cara terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan segera mengalihkan perhatiannya dari benda tersebut.
  • Berikan Waktu 
  • Kemarahan si kecil sering membuat orang tua menjadi tidak dapat mengendalikan diri. Kemarahan mereka umumnya akibat ketidaktahuan atau rasa tidak kuasa saat menghadapi situasi tertentu. Hindari meminta si kecil untuk langsung merespon perintah Anda, beri ia waktu beberapa menit untuk menyelesaikan apa yang tengah ia lakukan. Tindakan ini akan membuat- nya terhindar dari sikap agresif dan tidak sabaran. Memahami situasi yang tengah dihadapi anak-anak, akan sangat berarti besar dalam proses pembelajaran si kecil dengan lingkungan sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun