Mohon tunggu...
Dulas Afrilia Veronica
Dulas Afrilia Veronica Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, books enthusiast

Seorang yang tidak pandai berbasa-basi. Suka deeptalk tentang semesta, asal usul manusia, agama, Korea dan sastra. Kurang suka membahas politik, karena hidup saja sudah penuh intrik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak di Tepi Pantai

29 Juni 2023   10:52 Diperbarui: 29 Juni 2023   11:09 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id/photos/laut-ombak-sunrise-senja-1867285/

Riuh gelegak air mencium bibirnya 

Buih memutih memecah istana di tepiannya 

Kaki-kaki berlarian menjauh meski beberapa tetap tegak angkuh 

Baca juga: Naif

Berlagak menantang berdiri kukuh 

Diri yang diam sedang duduk di atas pasir 

Memeluk lutut menatap laut 

Bermandi senja meski nestapa 

Menjangkau horizon dengan hati yang kosong 

Ingin mengaduh takut langit runtuh 

Ingin berteriak takut tanah retak 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun