Mohon tunggu...
Duhita Dundewi
Duhita Dundewi Mohon Tunggu... -

nothing special

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Soal Stunting, Pemerintah Gagal, Kok Bergaya Oposisional

19 Oktober 2018   02:49 Diperbarui: 19 Oktober 2018   03:06 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah tidak bisa mengelak dengan alasan apapun, karena merekalah pemilik kekuasaan mengelola anggaran negara untuk memenuhi hak kesehatan dan pendidikan. Jika kemudian muncul gerakan sosial yang berusaha menyelamatkan anak-anak Indonesia dari ancaman stunting, itu pertanda bahwa pemerintahan ini sudah gagal memikul tanggung jawab negara dalam urusan kesehatan rakyatnya.

Gerakan Emas sudah berjalan sejak 2009. Sebelumnya bernama Revolusi Putih. Dua hari lalu muncul berita tentang adanya gerakan tandingan dari pasangan calon presiden. Bukankah mereka sebernya adalah representasi pemerintah yang sedang berkuasa? Mereka menyebutnya sebagai Gerakan Manusia Unggul. Mereka bilang gerakan itu tidak hanya menyangkut kesehatan, melainkan juga pendidikan.

Susah dinalar, kenapa kok pemerintah yang bermetamorfosis jadi pasangan Capres-Cawapres dan timnya bikin tandingan? Bukankah mereka yang seharusnya punya inisiatif sejak awal? Bukankah kekuasaan negara yang diberikan oleh rakyat dan dari rakyat rakyat kepada mereka untuk memenuhi hak kesehatan dan pendidikan rakyatnya? Jika dengan kekuasaan dan anggaran demikian besar mereka sudah gagal melakukan pencegahan terhadap stunting, apalagi membuat tandingan gerakan masyarakat? Jangan-jangan mereka itu adalah para pengidap stunting, tampak dari ketidaksanggupannya berpikir kreatif dan tak punya cukup inisiatif.***

Tentang kubu pemerintah membuat gerakan tandingan, beritanya bisa dibaca di sini: news.detik.com.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun