Pemerintah sejauh ini tidak bisa diandalkan untuk menyelesaikan masalah gizi buruk. Masyarakat harus kembali pada kekuatannya sendiri. Jurang kaya dan miskin semakin menganga. Kemiskinan jadi lahan subur bertambahnya penderita gizi buruk. Pemerintah memang memiliki kekuatan besar, berkuasa mengatur anggaran negara, tapi ternyata tidak menggunakannya untuk mengatasi masalah kronis gizi buruk ini secara serius.
Masyarakat di sisi lain, tidak punya kekuatan struktural. Tapi selalu ada kekuatan moral dan kultural dalam dirinya. Kita percaya nilai tolong menolong masih hidup di antara kita. Semangat menyelamatkan generasi harus digerakkan lebih kuat lagi. Segelas susu untuk bayi-bayi yang terancam gizi buruk bisa menyelematkan satu generasi masa depan. Biar bonus demografi Indonesia itu menjelma sebagai generasi emas, terhindar dari karat yang menjadikan bangsa ini melarat.
Indonesia bisa menjadi leading country di Asia, jika ibu-ibu dan keluarga Indonesia mau terlibat dalam GERAKAN EMAS (EMAK-ANAK minum SUSU). ***