Di Sumatra Utara bertaburan spanduk berisi ajakan untuk tidak memilih 'pemimpin kafir,' lalu gerakan sholat subuh berjamaah sebelum mencoblos, 27 Juni 2018. Sebuah paradoks diperlihatkan sedemikian naifnya. Benarkah pasangan yang mereka dukung itu adalah representasi kepentingan agama? Sejujurnya? Bukan!
Demokrasi di Sumut dalam pertaruhan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!