Mohon tunggu...
Bali Page
Bali Page Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Tjok Ibah jadi Tokoh Purana Pura dan Purana Desa?

20 Februari 2018   15:08 Diperbarui: 20 Februari 2018   15:26 1288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pict by admin Bali Page

Menelisik bali tentu tidak aka nada habisnya. Tidak cukup hanya seni, budaya, adat, hiburan, keindahan alam yang ditawarkan, kuliner lezat yang disuguhkan, bahkan trend fashion yang cukup menarik, Bali juga banyak menyimpan cerita-cerita sejarah masa lalu.

Dapat dipastikan hampir di setiap bangunan suci yang ada di Bali, memiliki ceritanya sendiri-sendiri. Ada cerita yang bertahan menjadi legenda, dan ada juga yang cerita yang bertahan menjadi sejarah. Disisi lain tidak sedikit sejarah yang bertahan sampai abad ini justru membentuk pola adat dan budaya masyarakat di bali, walaupun wacana yang tertulis barusan perlu pengkajian lebih dalam agar mendapat hasil yang riil.

Salah satu tokoh di Bali yang dianggap bisa mengkaji hal-hal tersebut ialah Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah. Sepak terjangnya  dalam dunia kesastraan di bali terbilang cukup mumpuni. Hal ini dapat di lihat banyak karya puisi olehnya yang dikumpulkan dalam sebuah buku yang ditulisnya pada tahun 2009 lalu. Kecintaannya terhadap sastra tidak ingin di sia-siakan begitu saja. Karena Cok Ibah (begitu panggilan akrabnya) juga seorang seniman, maka Cok Ibah menyatukan kegemarannya tersebut dengan aktif menjadi Purana Pura dan Purana Desa di daerah asalnya yakni Ubud- Gianyar.  

Purana dalam bahasa Sanskerta: purana, berarti "cerita zaman dulu" adalah bagian dari kesusastraan Hindu yang memuat mitologi, legenda, dan kisah-kisah zaman dulu. Kata Purana berarti sejarah kuno atau cerita kuno. Jadi dapat disimpulkan secara sederhana, bahwa Purana Pura atau Purana Desa merupakan cerita kuno atau sejarah mengenai asal-usul sebuah pura atau desa. Cok Ibah dalam kapasitasnya sebagai sastrawan dan seniman seringkali mencoba berkontribusi dalam membuat Purana Pura atau Purana Desa dengan menyatukan kedua keahliannya tersebut. Hal ini tidak lain karena Cok Ibah ingin sejarah, adat dan budaya berjalan beriringan guna menciptakan kehidpuan yang lebih harmonis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun