"Emaaaaakkkk....," Sobirin tersedu sedan kayak bebek kesiram hujan yang turunnya bukan dari awan tapi dari cawan.
"Kita itu butuh Politik Marketing di tingkat pusat, hingga kita di bawah ini tinggal mentens aja Maaaak...." lanjut Sobirin sesegukkan.
"Misalnya?"
"Misalnya, pusat itu akuisisi Komunitas Kaleng Kaleng yang di pusat itu, atau Komunitas Ember Pecah yang hartanya bejibun itu Mak, lalu kita tinggal nerusin bagus lagi kalau tinggal mentens aja," Sobirin ngelap ilernya yang keluar dari hidung dan telinga.
"Ya... ya... Bir, nanti Emak sampeiin di Rakernas ya...." Kata Emak Ketua menenangkan.
Akhirnya Emak Ketua benar-benar menyampaikan keluhan Sobirin ke Ketua Pusat Komunitas Pencari Uang Receh. Alhasil, emak disemprot habis-habisan dan besoknya keluar SK Emak sudah dipecat.Â
Sobirin terkaing-kaing menyesali rengekkannya dan Ranting Negeri Entah-entah dinyatakan kolaps alias pailit hingga semua anggotanya bubar jalan mencari penghidupan sendiri-sendiri, tak tahu kemana harus mengaduh.. duh.. duh...
Sungguh dunia menjadi gelap semenjak Ngesum mengkilap populer layaknya sulap hingga mata bathin menjadi lelap terkontaminasi khilap merubah manusia jadi alap-alap. Lelap....
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H