Rindu itu memainkan rasa
Rindu itu memutar asa
Rindu itu menguliti puisi-puisi yang tak biasa
Yang di dalamnya menggumpal urat-urat cinta pada yang dicinta
Yang desirannya menggugah rintihan
mengharap tangan langit terulurÂ
mengusap pundak-pundak bumi
Rindu itu menggenggam damai
Rindu itu menyapih ramai
Rindu itu meliuk beriak bak anak sungai
Yang padanya angin berhembus tertatih pada serat cinta yang dititi
Yang alunannya memporakporandakan garis tangan mungil
yang biasa melukis indahnya kesucian hati
Rindu itu menorehkan  cinta
Dengan segala rangkul cahaya langit
yang biasa memancar pada rapuh dunia
Yang tak ada lagi sisa cinta sesama
setelah nista menista semakin meraja lela
menghantarkan angkara murka demi keinginan sementara
Rindu itu kembali menjelmakan cinta
Agar ia senantiasa menjaga genggaman nirmala
yang padanya suara-suara sumbang terdengar indah
Rindu itu….
Aku yang punya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H