Mohon tunggu...
Dues K Arbain
Dues K Arbain Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk membungkam pikun

Slogan Sufi Anak Zaman : Jika Allah mencintai manusia, maka akan terwujud dalam tiga kwalitas : 1. Simpatik Bagaikan Matahari 2. Pemurah Bagaikan Laut 3. Rendah Hati Bagaikan Bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gadis Kecil Bergelung Rindu

4 Oktober 2016   21:20 Diperbarui: 4 Oktober 2016   21:26 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gadis Kecil Berambut Rindu

 

Seorang gadis kecil menyibakkan rambut yang bergelung rindu di balik cahaya mentari di punggung gunung rinjani

Ia memetik bait-bait puisi bernada gundah dalam tarian perih anak-anak burung malam

Baginya,

Tak ada yang berbeda

Rindu tetaplah rasa beraksara

Yang rangkaiannya menyampaikan indah berkelana memasuki ruang-ruang jiwa

Mengharap ayah bunda menyapa bersama syair kehidupan di setiap waktu yang tertuang dari catatan langit

 

Dulu

Ia menyunting indah  yang meruah  datang silih berganti di bibir kehidupan berangkara murka setelah lelah menjelajahi bahagia 

Benar,

Kehidupan tak pernah bersurut mundur

Tapi berputar ke depan pun tak berarti mujur

 

Lalu

Gadis kecil berambut rindu itu pun menyelam ke dasar laut pengharapan

Sesekali ia menatap karang berhias ikan-ikan menyelinap di sela canda tawa

Sesekali ia menutup matanya diterjang perih tak berkesudahan 

 

Ah,

Hidup memang berkata tentang merangkai pedih dan gembira, pikirnya

Dan

Gadis kecil berambut rindu itu kembali berjalan menyusuri bait-bait puisi  yang kadang syahdu mendayu 

Terkadang bertabur cahaya menabuh daun-daun kedamaian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun