Kuberlari ke pantai iniÂ
Melumat aksara yang kau sajikan dalam sedulang kataÂ
Dan mengunyah ejaannya  untuk dimuntahkan pada rangkaian makna berbentuk puisiÂ
Yang bercerita tentang sekeping rinduku pada tetesan air yang dituang dalam secangkir rindumuÂ
Â
Ku tak pernah bosan
Mengabarkan rindu
Yang nada-nadanya mengalun indah meski harus bersedekap dengan kecupan pilu
Â
Telah kutulis
Gumaman-gumaman puisi di pasir putih tempat kau menyulam serabut hati terserak
Dan merangkainya bersama mimpi bermandikan pelangi bidadari
Â
Tapi
Lautan seluas ini tak mampu menautkan rinduku padamu
Dan pantainya diam terlelap oleh angan-angan semu yang menganga diiris warna  tak bermakna
Â
Bersimpuhlah, katamu
Dalam kerendahan kau akan meresapi deburan ombak cinta yang maha suci
Lalu ia membawakan senandung hujan dini hari yang rintiknya menjentik hati terbang ke haribaan sejati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H