Pecahkanlah rindukuÂ
Yang begitu lama tersimpan pada bilik hati berkabutÂ
Menyeruak di ruang-ruang hampaÂ
Mengharap hadirmuÂ
Â
Pecahkanlah rindukuÂ
Agar gundukan-gundukkannya tak lagi mengganjalÂ
Agar badainya menenangkanÂ
Dan airnya mengalirkan sejukÂ
Menuju pelukmuÂ
Â
KekasihkuÂ
SesungguhnyaÂ
Aku malu padamuÂ
Saat kau menyibakkan kelam mendatangkan cahayaÂ
Aku masih menggores kertas putih yang kau titipkan dengan coretan-coretan abstrakÂ
Â
Inginku
Engkau mengulurkan tanganmu untuk tanganku
Meminjamkan matamu untuk mataku
Agar aku dapat melukis abadinya rembulan malam
Serta memandang  kesetiaan bintang gemintang akan cintanya kesemesta alam
Â
Lalu
Rindu ini menemukan kelopaknya
Untuk berlabuh pada rindumu yang sulit kuraih
Atau
Aku masih harus menjabarkan sabar menjinakkan rindu?
Pecahkan Rinduku