Membantu membangun kembali ekonomi Korea Utara dan memperbaiki kondisi hidup rakyatnya bisa memberikan insentif bagi pemerintah untuk lebih terbuka terhadap negosiasi nuklir. Melalui investasi ekonomi, pembangunan infrastruktur, dan dukungan sosial, Korea Utara dapat melihat lebih banyak manfaat dalam stabilitas dan hubungan baik dengan dunia internasional ketimbang mengandalkan ancaman nuklir.
6. Peran China dan Rusia sebagai Mediator
China dan Rusia memiliki pengaruh signifikan terhadap Korea Utara dan bisa memainkan peran kunci sebagai mediator. China, sebagai sekutu terdekat, bisa menggunakan leverage ekonominya untuk mendorong Korea Utara mengambil langkah-langkah denuklirisasi. Rusia juga bisa berperan sebagai penyeimbang dalam negosiasi dan memastikan Korea Utara tidak merasa terisolasi.
7. Penguatan Rejim Non-Proliferasi dan Perjanjian Internasional
Menguatkan perjanjian internasional seperti Traktat Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT) dan mendukung upaya internasional untuk memperketat kontrol penyebaran teknologi nuklir adalah langkah penting dalam mencegah eskalasi lebih lanjut. Korea Utara harus didorong untuk kembali ke meja perundingan NPT dengan jaminan perlindungan internasional.
8. Penurunan Ketegangan Militer di Semenanjung
Menurunkan kehadiran militer besar-besaran di Semenanjung Korea bisa menjadi langkah penting untuk meredakan ketegangan. Pengurangan latihan militer bersama antara AS dan Korea Selatan, yang sering dianggap Korea Utara sebagai ancaman, bisa dilakukan dengan imbalan pengurangan aktivitas militer Korea Utara.
9. Peningkatan Keterlibatan Track II Diplomacy
Selain negosiasi pemerintah, keterlibatan Track II Diplomacy melalui pertemuan informal antara akademisi, organisasi internasional, atau tokoh masyarakat sipil bisa membantu membuka jalur komunikasi yang lebih fleksibel dan memperkuat hubungan antar-negara.
10. Membangun Zona Bebas Nuklir di Asia Timur
Sebagai langkah jangka panjang, negara-negara di kawasan bisa mendorong pembentukan zona bebas senjata nuklir di Asia Timur. Ini memerlukan kerja sama dan komitmen dari negara-negara besar dan kecil di kawasan tersebut untuk menciptakan tatanan keamanan yang lebih stabil tanpa senjata nuklir.