Mohon tunggu...
Dudun Parwanto
Dudun Parwanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Traveler

Owner bianglala publishing, penulis, komika sosial media dan motivator/ trainer penulisan,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Inovasi Menyala, Ekspedisi Perkasa

27 Juni 2024   14:36 Diperbarui: 27 Juni 2024   14:49 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pandemi Covid-19 memberi andil yang sangat siginifikan dalam percepatan pertumbuhan bisnis kurir antarbarang, seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang semula luring menjadi daring. Pada tahun pertama pandemi (2020), sektor pergudangan jasa penunjang angkutan pos dan kurir terkontraksi. Namun pada tahun berikutnya yakni 2021, sektor ini tumbuh 5,03%. Kemudian pada 2022, melonjak sebesar 40,53% yang merupakan capaian tertinggi dalam 10 tahun terakhir.

Di era digital, nilai penjualan online di Indonesia mengalami pertumbuhan yang dratis dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2022 dari Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai transaksi e-commerce di Indonesia mencapai sekitar USD 53 miliar atau Rp 795 triliun pada tahun 2022, dan diproyeksikan akan terus meningkat dalam beberapa tahun mendatang.

Data ini menunjukkan bahwa e-commerce di Indonesia terus berkembang pesat, didorong oleh meningkatnya penetrasi internet, adopsi smartphone, dan perubahan perilaku konsumen menuju belanja online. Dengan meningkatnya penjualan online, volume paket yang harus diantar oleh perusahaan ekspedisi akan meningkat. Hal ini mendorong perusahaan ekspedisi untuk meningkatkan kapasitas operasional mereka.

Jasa pengiriman barang atau jasa ekspedisi semakin diminati oleh masyarakat di Indonesia, terutama di era teknologi yang canggih ini. Kemajuan teknologi di era globalisasi membuat masyarakat cenderung menyukai segala sesuatu yang mudah dan praktis, termasuk dalam hal mengirimkan barang. Jasa pengiriman menjadi solusi bagi mereka yang menginginkan kemudahan dan kepraktisan dalam mengirimkan barang, serta dianggap efektif dan efisien.

Semakin banyak masyarakat yang menggunakan jasa pengiriman, semakin penting peran jasa ini dalam kehidupan sehari-hari. Jarak antara pengirim dan penerima tidak lagi menjadi halangan, karena dapat dijembatani oleh layanan pengiriman barang. Di Indonesia, terdapat banyak perusahaan jasa pengiriman yang dipercaya memiliki kualitas mumpuni dengan berbagai bentuk layanan yang memudahkan pelanggan untuk memilih sesuai dengan kebutuhan mereka.

Layanan JNE 

Salah satu jasa pengiriman dan logistik yang termuka dan sangat diminati masyarakat adalah PT. TIKI Jalur Nugraha Ekakurir, yang lebih dikenal sebagai JNE. Perusahaan yang bergerak dalam bidang kurir ekspres dan logistik ini didirikan pada tahun 1990 oleh Soeprapto Suparno.  Dengan berkantor pusat di Jakarta, JNE awalnya berfokus pada layanan pengiriman ekspres dan logistik di dalam negeri. Saat ini, JNE merupakan salah satu perusahaan ekspedisi barang terbesar di Indonesia, berkat jaringan dan jangkauan area distribusinya yang mencakup lebih dari 83.000 kota, termasuk kabupaten, desa, dan pulau terluar, dengan gerai penjualan berjumlah lebih dari 8.000 titik dan mempekerjakan lebih dari 50.000 karyawan di seluruh Indonesia.

JNE telah berusia 33 tahun dan dikenal sebagai penyedia layanan logistik yang andal dan cepat. Namun, di balik itu, JNE juga memiliki visi untuk menjadi bagian dari ekosistem yang mendukung kreativitas dan inovasi di Indonesia. Perusahaan ini memahami bahwa untuk terus maju, mereka harus beradaptasi dengan perubahan dan terus mencari cara baru untuk memberikan nilai tambah bagi pelanggan dan masyarakat.

Dalam era digital yang semakin berkembang, kreativitas dan inovasi menjadi kunci utama untuk tetap bertahan dan berkembang. Dengan slogan "Connecting Happiness," JNE tidak hanya berfokus pada layanan pengiriman, tetapi juga menginspirasi dan mendukung berbagai inisiatif kreatif di berbagai bidang.

Perusahaan ini menawarkan berbagai layanan pengiriman yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan, menjadikannya salah satu pilihan utama dalam jasa pengiriman barang di Indonesia. JNE menawarkan berbagai jenis layanan untuk memenuhi kebutuhan pengiriman dan logistik pelanggannya. Beberapa layanan utama termasuk:

  1. JNE Express: Layanan pengiriman paket dan dokumen dengan berbagai pilihan kecepatan dan jangkauan:
    • JNE YES (Yakin Esok Sampai): Pengiriman ekspres yang menjamin paket sampai di hari berikutnya.
    • JNE REG (Regular): Layanan pengiriman standar dengan jangka waktu pengiriman 1-7 hari kerja.
    • JNE OKE (Ongkos Kirim Ekonomis): Layanan pengiriman dengan tarif yang lebih ekonomis dan waktu pengiriman lebih lama.
  2. JNE Trucking (JTR): Layanan pengiriman kargo dengan menggunakan armada truk untuk pengiriman dalam jumlah besar.
  3. JNE Logistics: Layanan logistik terintegrasi yang mencakup pergudangan, distribusi, dan manajemen rantai pasokan.
  4. JNE International: Layanan pengiriman paket dan dokumen ke luar negeri dengan berbagai pilihan kecepatan dan tujuan.
  5. JNE Fulfillment: Layanan pengelolaan stok dan pemenuhan pesanan untuk bisnis e-commerce.

Keunggulan JNE antara lain :

  • Jangkauan Luas: JNE memiliki jaringan distribusi yang luas di seluruh Indonesia, dengan ribuan agen dan titik layanan di berbagai kota dan daerah.
  • Teknologi: Menggunakan teknologi terkini untuk pelacakan paket secara real-time, memberikan kemudahan dan transparansi bagi pelanggan.
  • Layanan Pelanggan: Menyediakan layanan pelanggan yang responsif dan ramah untuk membantu pelanggan dengan berbagai kebutuhan pengiriman.
  • Komitmen Kualitas: Berkomitmen untuk memberikan layanan pengiriman yang cepat, aman, dan andal.

Seiring dengan perkembangan dan perubahan zaman JNE juga menginisiasi program yang lebih kreatif, diantaranya:

  1. JNE Loyalty Card (JLC): JNE meluncurkan program JNE Loyalty Card (JLC) yang memberikan berbagai keuntungan bagi pelanggan setia. Melalui program ini, pelanggan dapat mengumpulkan poin dari setiap transaksi pengiriman dan menukarkannya dengan berbagai hadiah menarik. Program ini mendorong pelanggan untuk terus menggunakan layanan JNE sekaligus memberikan apresiasi atas loyalitas mereka.
  2. JNE Ngajak Online: Sebagai bentuk dukungan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), JNE meluncurkan program "JNE Ngajak Online." Program ini memberikan pelatihan dan pendampingan bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam memasarkan produk secara online. Dengan demikian, JNE membantu UMKM untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan platform digital.
  3. JNE Content Competition: Untuk mendukung kreativitas di bidang konten digital, JNE sering mengadakan kompetisi pembuatan konten. Melalui kompetisi ini, JNE memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menunjukkan bakat mereka dalam menciptakan konten kreatif yang menarik, baik dalam bentuk tulisan, video, maupun foto.

Disamping itu, JNE juga aktif berkolaborasi dengan berbagai komunitas kreatif di Indonesia. Salah satu contohnya adalah kerjasama dengan komunitas seni dan budaya untuk mengadakan pameran seni, workshop, dan acara-acara kreatif lainnya. Melalui kolaborasi ini, JNE tidak hanya mendukung seniman lokal tetapi juga membantu memperkenalkan budaya Indonesia ke kancah yang lebih luas.

Tantangan Jasa Pengiriman

Industri jasa ekspedisi di Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang mempengaruhi efisiensi dan kualitas layanan. Berikut adalah beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan jasa ekspedisi di Indonesia:

1. Infrastruktur Transportasi

  • Keterbatasan Infrastruktur: Masih terdapat banyak daerah di Indonesia, terutama di luar Jawa, yang memiliki infrastruktur jalan yang kurang memadai. Hal ini membuat distribusi barang menjadi lebih lambat dan mahal.
  • Akses ke Daerah Terpencil: Pulau-pulau kecil dan daerah pedalaman seringkali sulit dijangkau, meningkatkan biaya dan waktu pengiriman

2. Biaya Operasional

  • Harga Bahan Bakar: Fluktuasi harga bahan bakar mempengaruhi biaya operasional perusahaan ekspedisi, mengingat transportasi darat dan laut sangat bergantung pada bahan bakar
  • Pengeluaran Infrastruktur: Investasi dalam teknologi dan pengembangan jaringan distribusi memerlukan biaya besar yang dapat membebani keuangan perusahaan.

3.  Teknologi dan Inovasi

  • Adaptasi Teknologi: Perusahaan harus terus berinvestasi dalam teknologi baru untuk tetap kompetitif, seperti sistem pelacakan berbasis IoT dan otomatisasi gudang.
  • Keamanan Siber: Ancaman keamanan siber dapat mengganggu operasi dan merusak reputasi perusahaan jika data pelanggan bocor atau sistem mengalami gangguan .

4. Kompetisi yang Ketat

  • Persaingan Harga: Kompetisi yang ketat antar perusahaan jasa ekspedisi sering kali memaksa mereka untuk menurunkan harga, yang bisa berdampak pada margin keuntungan.
  • Layanan Konsumen: Perusahaan harus terus meningkatkan kualitas layanan pelanggan untuk mempertahankan dan menarik pelanggan di tengah persaingan yang ketat.

Inovasi di Era Digital

Untuk menghadap tantangan tersebut diperlukan solusi dan inovasi, Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, JNE terus berinovasi dengan memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan layanan dan mendukung kreativitas. Salah satu contohnya adalah peluncuran aplikasi mobile JNE yang memudahkan pelanggan dalam melacak kiriman, melakukan transaksi, dan mendapatkan informasi terbaru seputar layanan JNE.

Selain itu, JNE juga menggunakan platform media sosial untuk berinteraksi dengan pelanggan dan komunitas kreatif. Melalui media sosial, JNE mengadakan berbagai kampanye kreatif yang melibatkan pelanggan secara aktif, seperti kompetisi foto, cerita inspiratif, dan kontes desain.

Inovasi dalam industri jasa ekspedisi terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan kebutuhan pasar. Berikut adalah beberapa inovasi terbaru yang telah diterapkan atau sedang dikembangkan dalam industri jasa ekspedisi:

1. Automasi dan Robotika

  • Gudang Otomatis: Penggunaan robot dan sistem otomatis di gudang untuk meningkatkan efisiensi penyortiran dan pengemasan barang.
  • Drones: Penggunaan drone untuk pengiriman paket di area terpencil atau di kawasan yang sulit dijangkau.
  • AGV (Automated Guided Vehicles): Kendaraan berpemandu otomatis yang digunakan di dalam gudang untuk memindahkan barang secara efisien.

2. Internet of Things (IoT)

  • Pelacakan Real-time: Penggunaan sensor IoT untuk memonitor lokasi dan kondisi paket secara real-time, memberikan transparansi penuh kepada pelanggan.
  • Manajemen Armada: IoT membantu dalam manajemen armada kendaraan pengiriman dengan memonitor kondisi kendaraan, rute, dan konsumsi bahan bakar.

3. Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning

  • Rute Pengiriman Optimum: AI digunakan untuk menghitung rute pengiriman yang paling efisien berdasarkan data lalu lintas, cuaca, dan lokasi penerima.
  • Prediksi Permintaan: Machine learning membantu memprediksi volume pengiriman berdasarkan data historis, sehingga perusahaan dapat mengelola sumber daya dengan lebih baik.
  • Chatbots: Chatbots bertenaga AI untuk layanan pelanggan, yang dapat menjawab pertanyaan umum, melacak paket, dan membantu proses klaim.

4. Teknologi Blockchain

  • Keamanan Data: Blockchain digunakan untuk mencatat setiap transaksi pengiriman, memastikan data yang aman dan transparan.
  • Verifikasi Otentik: Menggunakan blockchain untuk memastikan keaslian produk, terutama penting untuk barang-barang berharga dan obat-obatan.

5. Pengiriman Go Green

  • Kendaraan Listrik: Penggunaan kendaraan listrik dalam armada pengiriman untuk mengurangi emisi karbon.
  • Pengemasan Ramah Lingkungan: Penggunaan bahan pengemas yang dapat didaur ulang atau terbuat dari bahan ramah lingkungan.
  • Offset Karbon: Program untuk mengimbangi emisi karbon yang dihasilkan dari kegiatan pengiriman dengan investasi dalam proyek-proyek hijau.

6. Pengiriman Cepat dan Fleksibel

  • Same-Day Delivery: Layanan pengiriman di hari yang sama, yang semakin banyak ditawarkan oleh penyedia jasa ekspedisi untuk memenuhi kebutuhan konsumen e-commerce.
  • Pengiriman Malam dan Akhir Pekan: Layanan pengiriman di luar jam kerja standar untuk memberikan fleksibilitas lebih kepada pelanggan.
  • Smart Lockers: Loker pintar di lokasi strategis yang memungkinkan pelanggan untuk mengambil paket mereka kapan saja tanpa perlu bertemu dengan kurir.

Dengan mengadopsi inovasi-inovasi ini, perusahaan jasa ekspedisi dapat meningkatkan efisiensi operasional, memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan, dan menjaga daya saing di pasar yang terus berkembang.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun