Mohon tunggu...
Dudun Parwanto
Dudun Parwanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Traveler

Owner bianglala publishing, penulis, komika sosial media dan motivator/ trainer penulisan,

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kenapa Kasus Korupsi Tidak Dihukum Mati?

7 Oktober 2023   05:36 Diperbarui: 7 Oktober 2023   05:42 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Vietnam: Vietnam juga memiliki undang-undang yang memungkinkan hukuman mati dalam kasus-kasus korupsi berat yang merugikan negara.

Hukuman mati di Indonesia secara hukum hanya diberikan untuk beberapa jenis kejahatan tertentu, seperti pembunuhan berencana dengan sengaja, pembunuhan berat, dan beberapa kasus terorisme yang mengakibatkan kematian atau kerusakan besar. Hukuman mati tidak secara khusus diterapkan pada kasus korupsi.

Ada beberapa alasan mengapa hukuman mati tidak umumnya digunakan dalam kasus korupsi di Indonesia:

Kriteria Hukuman Mati: Hukuman mati diberikan dalam kasus-kasus yang dianggap sebagai kejahatan luar biasa berat yang mengakibatkan kematian atau bahaya serius bagi masyarakat. Sementara korupsi adalah tindakan yang serius dan merugikan negara, dampaknya tidak sebanding dengan kejahatan-kejahatan yang biasanya memicu hukuman mati.

Keputusan Hukuman: Hukuman yang diberikan dalam sebuah kasus biasanya diputuskan oleh hakim berdasarkan undang-undang yang berlaku dan berdasarkan fakta-fakta yang ada dalam kasus tersebut. Hukuman harus sesuai dengan undang-undang yang ada.

Perlindungan Hukum: Terdapat perlindungan hukum yang mengatur hukuman dan proses peradilan dalam kasus-kasus korupsi. Ini termasuk hukuman yang sesuai dengan undang-undang dan konvensi internasional yang telah diratifikasi oleh Indonesia.

Konsep Hukuman yang Adil: Prinsip-prinsip hukuman yang adil dan proporsional juga diperhatikan dalam proses peradilan. Hukuman mati dianggap sebagai hukuman yang tidak manusiawi oleh banyak organisasi hak asasi manusia dan sejumlah negara, dan hal ini menjadi pertimbangan dalam kasus peradilan.

Reformasi Hukuman Korupsi: Beberapa negara, termasuk Indonesia, telah memperkenalkan undang-undang dan langkah-langkah khusus untuk menangani kasus korupsi. Di Indonesia, misalnya, ada lembaga seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang bertanggung jawab untuk menginvestigasi dan menuntut pelaku korupsi. Mereka menerapkan hukuman-hukuman yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Penting untuk dicatat bahwa hukuman dalam kasus korupsi di Indonesia dapat bervariasi dari denda besar, penahanan, hukuman penjara yang lama, pencabutan hak politik, hingga hukuman seumur hidup, tergantung pada keparahan pelanggaran dan faktor-faktor lain yang diperhitungkan oleh sistem peradilan. Hukuman yang diberikan seharusnya tetap sesuai dengan undang-undang dan prinsip-prinsip hukuman yang adil dan proporsional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun