Mohon tunggu...
Dudun Parwanto
Dudun Parwanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Traveler

Owner bianglala publishing, penulis, komika sosial media dan motivator/ trainer penulisan,

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dari Sabang sampai Maroko

8 Desember 2022   14:25 Diperbarui: 8 Desember 2022   14:42 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maroko menjadi satu-satunya negara dunia ketiga yang sukses menembus perempat final Piala Dunia 2022 di Qatar. Setelah mengandaskan Spanyol melalui adu pinalti dengan skor 3-2, Maroko masuk jajaran 8 besar negara di PD tahun ini. Kemenangan Maroko tak hanya dirayakan di benua Afrika, namun juga warga Arab karena meski Maroko terletak di wilayah Afrika Utara namun warganya mayoritas keturunan Arab dan Maroko pun merupakan anggota Liga Arab. 

Kemenangan Maroko yang selalu disertai dengan sujud Syukur, bentuk rasa syukur bagi kaum Islam juga ikut membawa dunia Islam yang selama ini dalam dunia sepakbola selalu menjadi underdog. Sepanjang sejarah Piala Dunia, dominasi tim Eropa dan Amerika Latin lebih menonjol ketimbang Asia maupun Afrika. Dengan penduduk yang mayoritas beragama Islam, kelolosan Maroko mempunyai makna sendiri bagi kaum muslim di dunia. 

Sebenarnya Maroko adalah negara yang kuat dalam sepakbola, karena saat ini menduduki peringkat 22 dunia. Maroko berhasil menyingkirkan Spanyol yang memiliki peringkat lebih tinggi yakni 7.  Terdapat 14 pemain Maroko yang tidak lahir di Maroko, mereka adalah keturunan Maroko yang lahir di Eropa seperti Hakim Ziyech kelahiran Belanda dan Achraf Hakimi yang lahir di Spanyol. Bahkan mereka mempunyai keluarga dan tinggal di tempat kelahirannya. Mereka mempunyai kesempatan membela negara yang ditempatinya, namun memilih negera asal dari orangtuanya. 

Pemain-pemain Maroko pun banyak yang bermain di Liga Eropa seperti Liga Inggris, Liga Perancis dan Liga Spanyol sehingga mereka mempunyai level yang lebih baik. Melihat catatan tersebut kemenangan Maroko atas Spanyol sebenarnya bukan istimewa meski bisa dibilang luar biasa. Apalagi perhelatan PD tahun ini dilaksanakan di Qatar, negara Timur Tengah yang menonjolkan adat dan budaya Islam, sehingga pendukung tuan rumah akan mendukung Maroko di stadion.

Maroko menjadi trending topik di media sosial termasuk di tanah air. Apalagi 89% warga Indonesia beragama Islam sehingga dukungan secara moral menggema dari Sabang sampai Maroko eh Merauke. Semoga langkah Maroko tidak hanya sampai di sini dan dapat terus memberikan kejutan pada pertandingan berikutnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun