Richard Lee dan David Lee
Mereka yakin dengan bekal pendidikan yang tinggi, akan meningkatkan status sosial dan ekonomi keluarga. Apalagi anak-anak memiliki masa depan yang masih panjang.Â
Orangtua tidak ingin kehidupan anak-anak nanti seperti mereka yang hidupnya penuh kekurangan. Sang Mama sering memotivasi anaknya agar kelak hidup menjadi orang yang sukses. Ketika Richard dan David masih kecil, sang Mama saat memandikan mereka sering mengatakan, agar mereka nanti mempunyai banyak uang. Kedua anak itu pun mengangguk. Sebuah pesan yang tersirat agar kelak mereka berdua menjadi orang kaya.
Selain pendidikan sekolah, pendidikan rohani juga ditanamkan orangtua sejak dini. Semasa kecil, Papanya rajin mengajak anak-anaknya ibadah ke gereja katedral Katholik di Palembang. Pendidikan agama yang masih membekas, misalnya Richard hafal doa-doa seperti doa Novena, Salam Maria dan sebagainya. Sebagai jemaat yang rajin sembahyang, orangtuanya pun dekat dengan Pastor Paroki (kepala para Pastor).
Ketika Richard berumur 5 tahun, Pastor Paroki atau disebut Romo di gereja menanyakan kenapa anak-anak belum disekolahkan. Keluarga kecil itu menjawab belum memiliki uang untuk sekolah.Â
Kemudian atas bantuan Romo, Richard disekolahkan di TK B, karena untuk masuk TK A mereka tidak mempunyai biaya. David pun sempat masuk TK menjadi "anak bawang" atau hanya uji coba belajar selama seminggu di TK. ***
Â
"Orangtua selalu memberikan yang terbaik untuk anak, karena kehidupan mereka masih panjang "
Dudun Parwanto
Penulis Biografi dr Richard LeeÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H