Penulis Dudun Parwanto
seorang Ghostwriters dan owner Bianglala Publishing Â
Abul Hasan Ali Nadwi, merupakan seorang ulama terkemuka India yang sangat populer dengan bukunya Sirah Nabawiyah. Selain itu, karya-karya beliau sangat mumpuni, satu diantaranya buku tentang "Pergulatan Iman dan Materialisme" yang mengupas pesan dan hikmah dari surat al Kahfi. Buku ini sangat berbobot dalam meruntuhkan pemikiran dan peradaban Barat yang sarat dengan aliran hedonisme dan materialisme. Abul Hasan Ali Nadwi ingin menyadarkan pada umat, bahwa kekuasaan Alllah jauh diatas teori alamiah yang sering didewa-dewakan manusia.Â
 Surat Al Kahfi merupakan surat yang memiliki banyak keutamaan dan hikmah. Dalam kitab Al-Mukhtarah karya Al-Hafiz Ad-Diyaul Maqdisi disebutkan dari Abdullah ibnu Mus'ab, dari Manzur ibnu Zaid ibnu Khalid Al-Juhani, dari Ali ibnul Husain, dari ayahnya, dari Ali secara marfu', Rasulullah Saw bersabda:  " Artinya: Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka ia dipelihara selama delapan hari dari segala fitnah; dan jika Dajjal keluar, maka ia dipelihara dari fitnahnya."Â
 Karena keutamaan tersebut, maka umat Islam dianjurkan untuk membaca Surat Al Kahfi, paling tidak 10 ayat pertama agar selamat dari zaman yang penuh fitnah. Jika kita diberi kesempatan bertemu Dajjal, maka kita harus menghindar, karena tak ada manusia yang sanggup mengalahkannya. Bahkan seorang yang alim luar biasa pun bila bertemu Dajjal, maka dia akan tunduk dan mengikuti kemauan Dajjal. Apabila kita terpaksa harus bertemu Dajjal, maka kita diperintahkan oleh Rasulullah SAW untuk  membaca pembukaan surah Al-Kahfi.Â
 Selama ini kita cenderung mempersepsi Dajjal dalam bentuk wujud mahluk.  Sedangkan Abul Hasan An-Nadwi memberi penilaian lebih dari itu, yakni memahami karakteristik Dajjal tidak hanya dalam bentuk fisik semata, namun dalam bentuk sifat, paham, dan peradaban. Bahkan, Dajjal dapat merupakan sebuah sistem yang menyesatkan manusia dari jalan kebenaran. Suatu peraturan yang mengajak kepada kemaksiatan merupakan sistem Dajjal.
 Dalam bukunya, Abul Hasan An-Nadwi menegaskan mengenai kandungan pokok surat al Kahfi yakni pertentangan antara pandangan dan sikap hidup kebendaan atau keduniawian, dengan pandangan dan sikap hidup yang dibentuk dari keimanan kepada Tuhan dan hari akhirat. Kisah-kisah yang disampaikan dalam surat Al Kahfi, hikmahnya adalah pertentangan antara iman dan materialisme yang menegaskan sempitnya perspektif materialistik dalam memandang dan menyikapi fenomena kehidupan ini.
 Surah Al-Kahfi berisi 4 kisah atau cerita yang sangat mengguggah hati. Pertama kisah tentang Ashabul Kahfi. Kedua kisah pemilik dua kebun. Ketiga, adalah kisah Nabi Musa dan Khidir. Dan keempat, kisah tentang Dzulqarnain. Secara singkat hikmah dari setiap kisah tersebut adalah sebagai berikut;Â
 Ashabul Kahfi
Ash-habul Kahfi, adalah kisah tentang upaya para pemuda yang beriman kepada Allah, yang ingin menyelamatkan iman mereka dengan berlindung ke dalam sebuah gua. Hijrahnya mereka ke dalam sebuah gua untuk menghindari penindasan penguasa yang sangat zalim. Ini dikarenakan penguasa zalim tersebut tidak menyukai keimanan tumbuh subur di teritorialnya.Â