Mohon tunggu...
Dudun Parwanto
Dudun Parwanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Traveler

Owner bianglala publishing, penulis, komika sosial media dan motivator/ trainer penulisan,

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kejayaan Dunia sebagai Wasilah Kebahagiaan Akhirat

6 April 2021   06:21 Diperbarui: 6 April 2021   06:25 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Nabi SAW juga berpesan: "ni'mal malu shalih lil rijalusshalih". Harta yang baik adalah harta yang ada ditangan orang-orang shalih. . (HR Imam Ahmad shahih). Di tangan umat Islam, harta akan tersalurkan kepada keran-keran kebaikan,  karena umat Islam adalah umat terbaik. Umat unggul yang telah dipilih Allah untuk meraih kejayaannya dengan menguasai dunia sebagai sarana menuju akhirat.

Menguasai dunia bukan berarti meletakkannya sebagai prioritas utama, melainkan menjadikannya sebagai wasilah atau sarana kebahagiaan di akhirat. Sebagaimana firman Allah, "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari ( kenikmatan ) duniawi"  QS. Al Qashas Ayat 77. Oleh karena itu, dengan menguasai dunia atau memiliki kekayaan, semakin banyak kontribusi yang bisa dilakukan untuk umat. 

Sekarang, tugas kita adalah memastikan bahwa diri ini sudah memiliki niat dan motivasi yang kuat untuk kaya dan menguasai dunia sebagai wasilah kebahagiaan di akhirat. Masalah waktu kapan kita mendapatkannya, itu semua adalah urusan Allah, tinggal bagaimana kita memantaskan diri untuk mendapatkan itu semua. 

Salah satu caranya bisa dengan menguasai passion di bidang masing-masing. Para Nabi terdahulu, mereka juga adalah pribadi-pribadi yang cakap dan kompeten dalam urusan dunia. Nabi Daud ahli metalurgi, Nabi Musa ahli perternakan, Nabi Idris ahli kerajinan, Nabi Nuh ahli pertukangan (perkapalan), Nabi Isa ahli pengobatan, dan Nabi Yusuf ahli perekonomian. 

Jadi, muslim yang baik adalah yang mau berusaha untuk urusan dunia demi kebaikan akhirat. Sebagaimana Rasulullah sebelum diangkat menjadi Nabi, beliau adalah sosok pebisnis yang jujur. Bisnis dengan kejujuran akan membawa keberkahan, yaitu berputarnya perekonomian yang dapat membawa manfaaat bagi banyak orang. Berbeda dengan pebisnis yang tidak jujur, selain merugikan diri sendiri juga berpotensi mengganjal tersebarnya keberkahan di muka bumi.

Seorang muslim dituntut untuk mampu menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Karena keduanya saling berkaitan erat. Jika dunianya bahagia tetapi melupakan akhirat, itu hanyalah tipuan belaka. Sama halnya ketika akhiratnya bahagia, tetapi di dunia hidupnya susah, juga kurang tepat, karena nanti hanya akan menjadi bahan olok-olokkan dari mereka yang tidak suka kepada Islam. Oleh karena itu, meraih kebahagiaan dunia dan akhirat adalah kewajiban setiap muslim. Sehingga sekali lagi, motivasi untuk menguasai dunia sebagai sarana untuk mencapai kebahagiaan abadi di akhirat. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun