Atas undangan seorang rekan dari Freeport, saya ke Timika mengisi pelatihan Penulisan . Â Ini adalah perjalanan pertama di tanah Papua untuk menyajikan pelatihan menulis . Alhamdulillah acara yang didukung PT Freeport di hotel Grand Tembaga, Timika pada 17 November tersebut berjalan sukses. Malah insyaallah ada beberapa buku yang akan saya kerjakan dengan tokoh di Timika. Jadi kalau Tuhan menghendaki, saya akan kembali lagi ke Timika.Â
Berita tentang Timika tak seperti apa yang didengungkan media. Seperti gerakan OPM, Perang suku dan penembakan. Kota Timika sangat aman, kondusif dan terkendali. Saya pun menyusuri jalan Yos Sudarso pusat kota Timika di malam hari. Geliat bisnis Timika sangat terasa. banyak pedagang membuka toko dengan berbagai jenis barang dagangan seperti baju, tas, kebutuhan sehari-hari dan sebagainya. Di Timika tidak ada mal besar , Indomaret dan sebagainya.Â
Masyarakat Timika sudah berbaur antara warga asli dan pendatang. bahkan saya menjumpai banyak pedagang dari perantauan, Jawa, Bugis, maluku dan sebagainya. Kebutuhan pangan di Timika disuplai melalui pesawat carteran yang disewa seharga 1,4 jutaan untuk 1 jam. Tak heran banyak produk dari Makasar yang dijajakan di pasar Timika.Â
Di Hotel kami menginap, tidak ada musala, suara azan pun terdengar samar-samar. Namun bukan berarti tak ada kaum muslim di sini. Banyak dijumpai wanita berkerudung di Timika, Mereka biasanya para pendatang baik dari Jawa, Bugis dan sebagainya. Sebenarnya di Timika ada masjid Agung nya, meskinya tingginya tak boleh melebihi gereja katedral. bahkan Timika merupakan ibukota kabupaten Mimika pernah mempunyai wakil  bupati seorang muslim bernama Abdul Muis, seorang keturunan Papua Fak-Fak. Memang Fak-Fak dikenal sebagai kota di Papua yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Peluang usaha di Timika, ada sektor Pertambangan. PT Freeport mempunya 17 ribu karyawan. Di Timika profesi dibedakan hanya 3 macam, karyawan, PNS Â dan umum. Yang disebut karyawan adalah karyawan Freeport. Maklum inilah satu-satunya perusahaan besar di Timika, yang OB nya bergaji 10 juta sebulan. Freeport menyumbang anggaran belanja Daerah Pemda Mimika lebih dari 90 %.Â
Bahkan limbah buangan dari Freeport masih bisa dimanfaatkan para pendulang emas. Mereka datang dari luar Papua untuk mengais gram emas yang tersisa. Menurut informasi warga Papua, Marlon, setiap hari minimal para pendulang emas mendapat 2 gram emas, satu gramnya 600 ribu, jadi sehari mereka rata-rata mengantongi Rp 1,2 juta , sebulan diatas 30 juta wouw Jumlah para pendulang kian meningkat dan sekarang jumlahnya mencapai separuh karyawan Freeport.Â
Saya pun melanjutkan ke Kwanki Lama, sebuah daerah persukuan yang sering masuk teve karena perang suku. Di Kwanki lama perang suku bisa disaksikan hampir setiap hari. Di sana nyawa dibalas nyawa. Tapi jangan terlalu dekat menyaksikannya bisa-bisa kena panah yang nyasar. Hehehe.Â
Potensi Papua
Sebagai wilayah yang luas dan masih asli, Papua memiliki potensi yang luar biasa dari sisi sumber daya alam, budaya dan obyek wisata. Alam adalah bagian yang tak terpisahkan dari suku adat Papua yang biasa dipanggil dengan "Mama". Maka pelestarian alam Papua harus dilakukan tanpa merusak ekosistem yang ada.Â
Ada beberapa tempat di Papua yang cukup populer untuk pariwisata. Sebut saja, Raja Ampat, Keindahan Raja Ampat memang sudah mendunia dan setiap harinya tempat ini pasti banyak wisatawan domestik maupun mancanegara. Wisata Raja Ampat ini terdiri dari empat pulau yang besar dan berbagai pulau kecil-kecil di sekitarnya. Di sini, Anda bisa menikmati keindahan alam bawah air yang sangat indah dan banyak sekali jenis penyu laut dan ikan. Anda bisa melihatnya dengan cara menyelam ataupun melakukan snorkeling. Selain itu ada obyek wisata yang wajib dikunjungi karena keindahannya yakni Danau Sentani, Teluk Cendrawasih, lembah Baliem, Pantai Bosnik danmasih banyak tempat wisata yang keren di tanah Papua.
Wilayah Papua yang umumnya pegunungan memang sulit dijangkau dengan transportasi darat. Selama ini jarak antar kota ditempuh dengan pesawat kecil yang berpenumpang sedikit. namun keberadaan pesawat tersebut sangat terbatas dan biayanya mahal sehingga tidak dapat digunakan secara maksimal. Untuk itu perlu ada terobosan dari pemerintah daerah Papua untuk menghidupkan sarana transportasi laut. Disamping untuk memenuhi kebtuhan transportasi masyarakat juga dapat digunakan untuk sarana wisata bahari. Apalagi Papua memliki sungai yang sangat banyak.Â
Misalnya sungai Mamberamo yang merupakan sungai terpanjang di Papua yakni 670 km. Airnya berasal dari pertemuan beberapa anak sungai, yaitu Van Daalen, Taritatu, dan Tariku. Aliran air ke utara degn malalui lmbah perunungan Van Reese, menuju dataran rendah dan muaranya di samudera Pasifik (utara tanjung D’Urville). Wilayah sekeliling Mamberamo tersusun dari bebatuan sedimen yang mengendap dengan tebal hingga beberapa ribu meter. Sepanjang aliran sungai ini memiliki pemandangan yang menarik untuk dijadikan obyek wisata.Â
Selain itu ada sungai Baliem yang letaknya di kabupaten Jaya Wijaya, tepatnya lembah Baliem ini memiliki panjang sekitar 60-80 km dengan lebar kira-kira 15-20 km. Sungai yang mengalir di lembah Baliem ini pun melewati kota Wamena. Suhu air sungai Baliem tergolong dingin. Kadar keasaman air di sungai Baliem masih tergolong bagus bagi pertumbuhan organisme yang hidup di air, misalnya ikan. Di sungai Baliem juga ditemukan sejenis hewan yang mempunyai nilai adat yang tinggi.
Masih banyak sungai di Papua yang bisa dijadikan wisata bahari seperti Sungai Digul, Sungai Bian, Sungai Kamundan Sungai Lorentz dan sebagainya. Aliran sungai tersebut dapat dikelola menjadi kawasan wisata yang menarik. Untuk menunjang wisata tersebut maka harus disediakan beberapa hal:
1. kapal yang menarik dan sesuai dengan kapasitas sungai
2. pelabuhan yang represntatsi di setiap hulu dan hilir sungai
3. keamanan yang memberi rasa nyaman bagi wisatawanÂ
Memang untuk membuat wisata bahari di Papua akan banyak kendalanya, disamping aliran sungai yang deras, hewan yang buas dan faktor keamanan. Namun jika semua sudah dipersiapkan dengan matang insyaallah wisata bahari di Papua akan menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi bila diantara aliran sungai itu warga bisa berlabuh  ke darat dan melihat suasana hutan maupun pemukiman waga Papua, sehingga menjadi daya tarik tersendiri.  Sungai yang terbentang luas dan banyak merupakan Keunikan Papua yang bisa ditonjolkan menjadi obyek wisata yang memikat.Â
Dengan adanya sungai menjadi salah satu alat transportasi akan mendukung masa depan Papua sehingga mampu berkembang. Meski saat ini pemerintah akan membangun jalan trans papua, namun medan Papua yang masih lebat , membuat pemanfaatan jalan tersebut tidak optimal karena banyak daerah yang jauh dan tidak tersentuh. Untuk itu terobosan sungai menjadi solusi transportasi dan sekaligus obyek wisata menjadi alternatif yang bisa menjadi masa depan Papua.
Semoga dengan pengelolaan sungai menjadi lebih baik . bersih dan menarik akan menjadi keunikan Papua yang terpelihara tanpa merusak ekosistemnya. Untuk mewujudkan semua gagasan ini harus didukung oleh pemerintah baik pusat mapun daerah dan pihak swasta yang berinvestasi membangun masa depan negeri seribu sungai. Semoga.
http://standup-religi.blogspot.co.id/
https://www.facebook.com/dudunparwantoo
penulis buku anak Bocah KuatÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H