Mohon tunggu...
Dudun Parwanto
Dudun Parwanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Traveler

Owner bianglala publishing, penulis, komika sosial media dan motivator/ trainer penulisan,

Selanjutnya

Tutup

Money

Tantangan Rumit dalam Distribusi Energi di Indonesia

1 Desember 2016   06:47 Diperbarui: 1 Desember 2016   07:03 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Beberapa tantangan yang dihadapi pertamina adalah dalam penyaluran BBM melalui medan yang berat. Misalnya di Bengkulu dimana penyaluran BBM menggunakan truk tangki harus melalui jalan darat yang berat dan rusak berat, bahkan sering becek di musim hujan. Penyaluran dari Terminal BBM ke daerah SPBU Pedalaman yang menempuh jarak yang cukup jauh yakni 300 km.

Tantangan berikutnya BBM yang disitribusikan melalui laut seringkali menghadapi ombak besar yang menerjang kapal yang membawa BBM ke wilayah Indonesia. Bahkan tak jarang ombak sering mencapai ketinggian 2 meter lebih. Hal ini kadang mengakibatkan jadwal tiba ke Terimal BBM tertunda.

Di Kalimantan dimana jalur darat belum banyak tersedia, maka pendistribusan BBM dengan menggunakan kapal-kapal kecil melalui sungai. Dimana arus sungai kadang-kadanan juga cukup deras.

Di Maluku dan Papua BBM diangkut dengan melalui darat, laut dan udara. Untuk transportasi udara memiliki Agen Premiun dan Minyal Solar atau APMS 8 unit dan Agen Minyak Tanah AMT 3 unit, untuk laut memiliki APMS 22 unit dan AMT 7 unit dan untuk darat dengan SPBU 34 Unit, AMPS 47 unit dan AMT 36 unit.

Untuk beberapa daerah pegunungan di Papua seperti  pegunungan Wamena, Oksibil dan Bintang, BBM dikirim dengan menggunakan pesawat. Sementara untuk Merauke dan sekitarnya dengan menggunakan kapal Tongkang atau landing Craft Tank, maupun via darat, mobil tangki dan truk barang berisi drum.

Itulah permasalah mendasar dalam penyaluran energi yang dilakukan Pertamina. Dengan wilayah kepulauan, maka jalur distribusi energi di Indonesia adalah paling rumit di Indonesia.  Mata rantai distribusi BBM sangat panjang dan bertingkat. Transportasi laut tentu sangat rumit membawa ke pulau-pulau kecil dengan alur pelayaran yang dangkal. Begitu juga di darat yang lokasinya sangat tersebar dengan infrastruktur jalan dan jembatan yang sangat terbatas untuk mencapainya.

Namun dalam keterbatasan sarana dan prasana itu Pertamina mempunyai komitmen yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. Dalam Distribusi Energi Pertamina tentu Pertamina tidak dapat bekerja sendirian dan memerlukan dukungan penuh dari pemerintah dan semua pihak agar BBM dapat dinikmati masyarakat di seluruh Indonesia.

Dudun Parwanto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun