Â
Ditulis oleh Dudun Purbakala
Pengamat kebangsaanÂ
dan Komika Kritis silakan klik videonya diÂ
https://www.youtube.com/channel/UC313GmQAMCsWDIYXr77zKJA
Â
 [caption caption="pengamat pancasila "][/caption]
Â
Pada 30 Juni 2015 lalu bangsa Indonesia berduka atas jatuhnya pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara yang menewaskan ratusan penumpangnya di Medan. Calon Panglima TNI, Jendral Gatot Nurmantyo setelah lulus fit and proper tes DPR pada 1 Juli kemarin menegaskan akan merombak sistem alat utama sistem persenjataan atau alutsista. Kekuatan militer Indonesia yang saat ini nomor 18 di dunia harus terus berbenah dan berkembang.Â
TNI AD sempat membuat sorotan media setelah memenangkan lomba menembak di Autralia bulan Mei silam. Apalagi senjata militer RI yang digunakan pada ajang tersebut diproduksi dalam negeri yakni Pindad. Sehingga militer Amerika Serikat dan Australia yang ikut dalam lomba tersebut sempat meminta agar senjata yang digunakan TNI AD dibongkar. Tentu ini sebagai bentuk kecemburuan atas prestasi militer TNI yang secara kekuatan jauh dibawah AS.
Namun disisi lain dengan tragedi jatuhnya pesawat TNI AU di Medan beberapa waktu lalu menandakan bahwa sistem alutsista di negeri ini harus diperbarui. Bahkan setelah kecelakaan yang menewaskan beberapa tentara AU, Presiden memerintahkan menteri pertahanan untuk merombak system alutsista. Tahun 2015 ini TNI mendapat anggaran sebsar Rp 96 triliun dari APBN termasuk untuk pembelian alutsista.