Mohon tunggu...
Hasudungan Hutasoit (Hts S)
Hasudungan Hutasoit (Hts S) Mohon Tunggu... Sales - Kompasianer abal-abal seperti dulu masih

Kalau tidak bisa peluk ayahmu, peluklah anakmu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keutamaan Hari Selasa di Siborongborong

21 Juni 2019   08:35 Diperbarui: 21 Juni 2019   09:04 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keutamaan Hari Selasa di Kampung Kami

Kampung kami terletak di Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara. Kampung yang bercuaca dingin ini tidak jauh dari Danau Toba yang terkenal itu. 

Dekat dari Bandara Internasional Sisingamangaraja Silangit dan titik pemandangan Sipinsur. Dari Sipinsur kita dapat memandang keindahan Pulau Sibandang, pulau kecil di perairan Danau Toba.

Kampung kami berada di lereng gunung, namanya Dolok Imun. Dulu kami sering menaiki gunung itu hanya untuk menyaksikan Ibu Kota Kecamatan Siborongborong dari puncak gunung. Setelah itu turun lagi.

Dulu, hari demi hari hidup di kampung merupakan kehidupan yang monoton. Melihat penduduk pergi dan pulang bertani. Atau bapak-bapak yang duduk bercengkerama di kedai kopi. Begitu saja setiap hari, kecuali ada hajatan pesta. Jadi tidak ada hari yang spesial.

Namun orang-orang memberi perhatian khusus kepada dua hari penting, yakni hari Minggu dan Selasa. Pada hari Minggu, sesuai perintah agama, orang-orang beristirahat dari semua kesibukannya. 

Hari ini adalah hari beribadah. Pada sore hari di hari Sabtu, giring-giring (lonceng gereja) dibunyikan untuk mengingatkan penduduk sekitar bahwa besok itu hari Minggu. Lonceng itu merupakan undangan beribadah. 

Di hari Minggu, anak-anak mengambil kesempatan bermain sepuasnya, kecuali anak gembala. Anak gembala tak kenal hari libur, sebab setiap hari dia harus menggembalakan ternaknya.

Karena kepentingan logistik keluarga, orang juga sangat memperhatikan hari Selasa (di kampung kami juga dikenal dengan nama "masa gudang" dan "ari onan"). Setiap hari Selasa pasar pekan di ibu kota kecamatan Siborongborong diaktifkan. 

Pada ari onan itu penduduk dari penjuru kecamatan datang ke pasar. Pedagang-pedagang dari luar pun datang membawa komoditas yang dibutuhkan masyarakat. Para petani dan peternak datang dengan hasil usahanya. Di pasar pekan ini bertemu pembeli dan penjual.

Para ibu datang belanja untuk keperluan seminggu ke depan. Persediaan gulamo (ikan asin), sira (garam), dan minyak lampu (kerosen) untuk seminggu merupakan item wajib dibeli di hari itu. 

Setelah itu terpenuhi, mungkin para ibu akan belanja barang-barang lain. Mungkin membeli pisang, rondang, gepang, wajit, mout, hare-onan, kue talam, tungir-tungir, mangga atau jajanan pasar lainnya untuk oleh-oleh ke rumah.

Kaum pria dewasa pun datang ke onan. Mungkin mereka punya keperluan khusus kaum pria, misalnya membeli tembakau, loting (korek api), atau keperluan lain. 

Walaupun misalnya tidak belanja, mereka datang sekedar mencari suasana yang berbeda, keramaian sekali seminggu. Mereka maronan tombis (window shopping) atau ketemu dengan kawan-kawannya dari desa lain. Ada juga yang menyempatkan diri menonton film India di bioskop Virgo (biasanya mereka ini dari golongan pegawai).

Walaupun sekolah lebih cepat pulang di hari Selasa, beberapa anak tetap mengambil ijin dari sekolah untuk ikut ke onan. Mungkin dia perlu membeli baju jadi harus ikut ke onan. Sebenarnya, walaupun sudah ikut, tetap saja ibunya akan membeli ukuran yang lebih besar. 

Katanya supaya bisa dipakai lama. "Hatop do ho annon balga" begitu argumen seorang ibu ketika membeli baju anaknya. Maksudnya "kamu akan cepat tumbuh besar".

Pada hari ini juga kesempatan untuk membeli buku sekolah dan keperluan sekolah lainnya seperti bahan "ketrampilan khusus" papan jelutung, karton manila, rotan, dan lain-lain. Karena kalau tidak dibeli musin pekan ini, maka harus menunggu sepekan lagi. 

Sebenarnya setiap anak yang ikut ke onan memiliki satu misi khusus. Mereka ingin menyaksikan keajaiban-keajaiban dari pertunjukan parubat-ubat (pedagang obat) yang datang setiap hari Selasa itu.

Pada hari Selasa, seorang ibu yang baru hipas (partus, melahirkan) dan sudah sehat kembali akan datang ke onan. Dengan begitu orang akan tahu kalau dia sudah sehat, begitupun bayi yang baru lahir. 

Ibu itu akan membeli pisang yang bagus warna keemasan lalu membagikannya kepada kerabat dan kenalannya. Mereka sedang membagikan kabar sukacita, si ibu dan bayinya.

Selasa malam, aroma istimewa meliputi seluruh kampung. Setiap dapur sedang mempersiapkan hidangan istimewa, sekali seminggu. Karena pada hari Selasa ini, biasanya para keluarga membeli lauk istimewa seperti: ikan tongkol Sibolga (dekke siboga), mujahir, hiu basah, atau mungkin lebih istimewa daging. Malam ini adalah malam perbaikan gizi. Nikmat sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun