Mohon tunggu...
DUDUNG NURULLAH KOSWARA
DUDUNG NURULLAH KOSWARA Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

History Teacher in SMANSA Sukabumi Leader PGRI Sukabumi City

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Profesi Paling Wow di Dunia

13 Mei 2020   11:00 Diperbarui: 13 Mei 2020   11:10 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Dudung Nurullah Koswara

(Guru SMA Dan Ketua PB PGRI)

Dahulu ada orang mengatakan bahwa profesi paling wow dan terbaik adalah menjadi artis. Harta berlimpah, dipuja banyak orang, kemana-mana diikuit kamera dan menjadi berita. Ba hkan beberapa orang ada yang histeris sampai pingsan. Artis adalah manusia paling bahagia dan sukses. Benarkah ini?

Tunggu dulu!  Dari sebuah tayangan video Saya malah melihat ada satu profesi paling wow.  Profesi ini subhanallah, betapa jauh lebih baik dan wow dibanding menjadi artis. Ini nampaknya profesi paling tinggi derajatnya diantara profesi lainnya.  Mengapa paling tinggi? Karena apa yang dilakukannya adalah pekerjaan fardu ain.

Profesi itu adaah sebagai da'i. Dalam sebuah tayangan video Saya melihat sejumah da'I kondang dimana-mana disambut dengan baik. Ada beberapa da'I bahkan turun beberapa kali dari helicopter dan disambut sejumlah pengawlan. Dimuliakan luar biasa, bahkan sejumlah orang sun tangan dan berpelukan.

Beda dengan dunia artis. Tidak ada sun tangan. Artis diminati karena identik  dengan  seni yang menghibur, menyenangkan. Namun Sang Da'i dikagumi karena dunia agama dan memberi arah kehidupan. Mengajak manusia pada Tuhan dengan jalan melalui iman dan akhlak. Inilah profesi paling wow di dunia. Sungguh beruntung  terutama bagi para da'i  kondang.

Jutaan umat mengagumi, harta berlimpah, hidup dalam rel yang baik. Ditunggu kehadirannya, didengarkan kata-katanya, sifat dan perilakunya diteladani dan bahkan banyak umat manusia minta di doakan. Tidak sedikit sejumlah orang bahkan mempercayai bekas minum air para da'i besar itu memberi efek berkah. Salam dengannya adalah kemuliaan.

Sungguh beruntung para orangtua yang punya anak menjadi da'i- da'i terkenal dan sejuta umat.  Apalagi bila Sang Da'i tidak partisan, berdiri disemua golongan.  Ia menjadi tempat mengadu semua golongan. Ia memberi solusi pada semua umat manusia. Bahkan Ia bisa menjadi rujukan bagi orang yang berbeda agama. Subhanallah.

Kadang Saya berpikir, orang-orang istimewa itu seolah dalam design Tuhan banget. Kalau para Nabi dimaksum maka para da'i besar itu seolah perjalanan hidupnya dalam kendali Ilahi yang dominan.  Ia punya kemampuan komunikasi luar biasa. Analisis dan argumentasi saat memaparkan ajaran agama sangat baik.   Urainnya berbobot dan mengagumkan.

Para da'i besar ini adalah orang-orang yang sangat beruntung. Kelahannya berada di jalan Tuhan. Kepergiannya kemana pun daam syiar kebaikan. Hidupnya sudah "terpasung" dalam jadawal ketat melayani jamaah.  Banyak kisah unik, ajaib dan luar biasa dalam kehidupan keseharian mereka. Allah mudahkan dan muliakan kehidupannya.

Mereka lahir karena rahmat Allah. Hidup memancarkan rahmat Allah dan wafat pun menuju rahmat Allah. Bahkan sekali pun ratusan tahun Ia sudah wafat, jutaan orang memuliaknnya. Acara haulan adalah wujud kemuliaan bagi para da'i yang tidak ada matinya. Mereka abadi dan hidup sebagai teladan kehidupan umat manusia.

Apalagi  di era IT seperti sekarang ini. Mereka tetap hidup dalam dunia maya. You tube dan dokumen lainnya membuat para da'i yang sudah tiada tetap hadir hidup dalam tayangan istimewa. Pepatah bijak mengatakan, "Bila ingin melihat bagaimana  seseorang nasibnya di akhirat kelak, bisa dilihat saat Ia hidup di dunia."  Sejauh mana manfaat dan keteladanan hidup seseorang bagi orang lain, itulah performa ideal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun