Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Depresi karena Pasangan

22 Oktober 2024   17:27 Diperbarui: 22 Oktober 2024   17:46 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memilik pasangan yang mampu memahami dan pengertian merupakan dambaan setiap pasangan, tapi apa jadinya jika pasangan malah membuat depresi dan stress dalam perjalanannya.

Kisah indah pra nikah serasa tak berbekas, sebab masalah real sudah menjadi konsumsi sehari-hari.

Memiliki masalah pribadi yang kadang tidak mampu berterus terang kepada pasangan, akhirnya meninggalkan syak wa sangka yang tidak benar, seperti tiba-tiba datang penagih hutang dengan nominal ratusan juta padahal sang istri sama sekali tidak mengetahui hutang untuk apa.

Baca juga: Pasangan Toxic

Saat istri mengetahui perihal tersebut dan sontak menyalahkannya membuat suami kembali ke titik nadir dalam kehidupannya bahkan cenderung stress dan depresi oleh karena masalah yang tidak pernah dibicarakan dipendam sendiri dengan tujuan biarlah waktu yang menjawab hal tersebut tidak sesuai harapan.

Yang terjadi ternyata masalah makin bertumbuk di dalam pikiran sang suami sehingga suami merasa didikte oleh pasangannya dan tidak bisa memberikan jawaban pasti dengan sebab apa yang dia telah lakukan tersebut.

Kenyataan satu-satunya dia harus mencari pinjaman baru untuk pembayaran atau melunasi hutang-hutang lamanya agar dia terbebas dari belenggu depresi tersebut.

Sebagai suami yang menjadi tulang punggung ekonomi keluarga, tentu dengan rasa tanggung jawab yang tinggi berpikir bagaimana caranya untuk memenuhi kebutuhan keluarga dari mulai sandang pangan dan Papannya.

Untuk memenuhi semua kebutuhan itu seorang suami dituntut lebih keras dalam berpikir dan bekerja.

Saat pekerjaan tidak ada, mau tidak mau harus berpikir seribu kali untuk mendapatkan biaya bagi kehidupan keluarganya dengan tekanan yang sangat tinggi yang betul-betul menekan setiap hari maka sangat wajar jika seorang suami terkena dengan penyakit depresi.

Namun demikian sikap bijak dan lapang hati hendaknya didahulukan untuk mendukung mental pasangan agar tidak drop.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun