Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Love

Sama-Sama Egois

5 Agustus 2024   15:00 Diperbarui: 5 Agustus 2024   15:21 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah keluarga yang dibangun atas dasar egoisme, ia akan menemukan kegagalan segera.

Mengesampingkan pilar-pilar rumah tangga, sama saja dengan menjalankan bahtera tanpa nakhoda.

Apa saja pilar-pilar itu? Berikut pilar-pilar rumah tangga agar terjaga kuat dan kokoh.

Pertama, saling melengkapi. Suami-istri adalah sepasang manusia yang sama-sama memiliki kelebihan, juga sama-sama memiliki kekurangan. Oleh karenanya tidak harus ada yang merasa lebih dari satu sama lainnya.

Kedua, perjanjian yang luhur. Di awal pernikahan aqad merupakan hal yang sangat sakral, syareatnya di depan wali, saksi dan penghulu tapi hakikatnya berjanji di hadapan Allah Swt.

Ketiga, bergaul dengan baik. Suami-istri diharuskan bergaul dengan baik (mu'asyarah bil ma'ruf) untuk terciptanya hubungan yang tetap harmonis.

Keempat, musyawarah. Musyawarah atau komunikasi sangat penting dan merupakan salah satu pilar untuk menjaga keutuhan rumah tangga.

Kelima, saling ridha. Suami-istri harus saling meridhai atau merelakan, maksudnya adalah jangan pernah memendam rasa kesal bahkan dendam kepada pasangan.

Itulah kelima pilar yang dikutip dari (nuonline, nu.or.id).

Lima pilar itu paling tidak harus dimiliki oleh setiap pelaku rumah tangga, agar tercapai hakikat rumah tangga yang diidamkan yakni sakinah, mawaddah wa rahmah.

Sikap egoisme dari masing-masing pasangan harus benar-benar dihindari sebab tidak ada satu manfaat pun yang didapat dari egoisme.

Seperti apa sifat-sifat egois dalam rumah tangga yang harus dihindari.

Pertama, ingin menang sendiri. Dalam hubungan rumah tangga jangan pernah ada rasa ingin menang sendiri, semua hal idealnya bisa dikompromikan.

Jika sifat ingin menang sendiri dipertahankan maka bisa dipastikan rumah tangga yang dibina tidak akan terwujud sebagaimana yang diharapkan.

Kedua, hilangnya rasa empati. Rasa empati merupakan suasana hati yang merasakan penderitaan sesamanya tak terkecuali terhadap pasangan, jika hilang rasa empati terhadap pasangan maka rumah tangga akan berjalan kaku tak seperti biasanya, hal ini jika berlarut akan menimbulkan kerusakan yang lebih parah dalam hubungan berumah tangga.

Ketiga, selalu ingin disanjung. Sanjungan akan didapat oleh seseorang jika dia melakukan sesuatu yang memang sangat terpuji.

Begitu pun terhadap pasangan, dia akan mendapat sanjungan saat berbuat hal terpuji.

Berbeda jika pasangan gila sanjungan dan menafikan apa yang dilakukan oleh yang lain, sipat ini termasuk egoisme dalam bertindak.

Ketiga sifat tersebut hendaknya dijauhi oleh setiap pasangan dari mulai merasa menang sendiri, hilangnya rasa empati dan ingin disanjung oleh pasangan.

Itu semua harus benar-benar dihilangkan dari karakter pasangan agar rumah tangga senantiasa berjalan damai, harmonis dan romantis sebagaimana yang didambakan saat pertama kali janji setia ijab kabul di depan para saksi.

Egoisme sangat tidak bermanfaat untuk kehidupan rumah tangga, sikap rendah hati pilihan terbaik untuk menjaga keutuhan rumah tangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun