Pasangan bisa saling tidak menghargai sebab beranggapan pasangannya masih terlalu muda, atau sebaliknya menganggap terlalu tua.
Kondisi seperti ini bisa terus berlarut jika tidak ada kedewasaan dari salah satunya.
Sudah banyak contoh rumah tangga yang dibangun dengan beda status, berhasil sampai tujuan kebahagiaan.
Beda status hanya salah satu model dalam pernikahan saja, masih banyak model-model lain yang biasa tergambar dalam masyarakat.
Pertengkaran akibat beda status harusnya dapat dihindari sedini mungkin.
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan nikah beda status.
Pertama, pengenalan karakter. Seseorang baru boleh memutuskan nikah beda status saat dia mengenal karakter dasar calon pasangannya, meliputi emosi dan latar belakang calon pasangan. Setelah itu baru dia mau menerima atau tidak sang calonnya.
Kedua, jangan terburu-buru. Tergiur karena calon pasangan berlimpah harta, atau seorang tokoh publik, lantas terburu-buru tanpa pertimbangan yang matang menerima lamarannya.
Ketiga, persiapan mental. Mental seseorang yang bermaksud untuk nikah beda status, harus benar-benar dipersiapkan. Jangan sampai apa yang diputuskan sekarang berakhir dengan penyesalan.
Hal-hal di atas seyogianya menjadi pertimbangan bagi setiap insan yang mau menikah dengan model beda status.
Namun tidak mesti juga kita insecure jika pun mendapat jodoh dengan model beda status. Toh, sekali lagi banyak pasangan yang berhasil membina keluarga tetap bahagia, walau dengan status pasangan yang berbeda.