Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Nikah Lebih Bahagia Jika Sekufu, Benarkah?

18 Juli 2024   14:10 Diperbarui: 18 Juli 2024   18:07 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dari Rahma.id

Ada banyak permasalahan pelik yang melingkup di sebuah rumah tangga, salah satunya adalah ketidaksekufuan antara suami dan istri.

Namun Benarkah saat pasangan itu sekufu, kebahagiaan dan kelanggengan dalam rumah tangga akan tercipta?

Apa yang dimaksud dengan sekufu? Sekufu berasal dari bahasa Arab, diambil dari kata kafaah berarti sebanding sederajat (KBBI.web.id).

Apanya yang sederajat itu, ada yang bilang kalau yang tampan harus mendapatkan yang cantik, yang berpendidikan harus mendapatkan yang pendidikan lagi, yang kaya dengan yang kaya, keturunan orang terhormat maka harus mendapatkan orang yang terhormat lagi.

Kebanyakan orang berdalih dengan hadis nabi Saw. yang menunjukkan kriteria dalam mencari pasangan.

Nabi Saw. berkata seorang perempuan itu dinikahi atas empat hal; kecantikannya, nasabnya, kekayaannya yang keempat agamanya maka nabi menegaskan pilihlah agamanya maka rumah tanggamu akan selamat.

Mungkin idealnya dalam mencari jodoh adalah sesuai dengan apa yang kita inginkan, namun apa dikata kadang kenyataan jauh panggang dari api.

Sehingga nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menegaskan di akhir kalimatnya dengan ucapan pilihlah yang paham terhadap agama maka rumah tanggamu akan selamat.

Dengan demikian hal ideal yang ingin kita miliki berupa kecantikan, keturunan orang baik, berharta ternyata itu hanya sebagai penghias saja, tanpa itu semua pun rumah tangga yang hanya dengan kekuatan agama yang kuat, sudah jauh dari cukup karena apa yang ingin diraih dalam satu rumah tangga adalah kebahagiaan yang itu tidak bisa diukur karena harta, kecantikan dan keturunan.

Jika seseorang memahami urusan agamanya maka akan timbul pemahaman dan saling pengertian dalam menjalankan roda rumah tangga yang setiap saat, setiap harinya penuh dengan liku-liku.

Oleh karenanya dibutuhkan bekal pengetahuan agama yang kuat untuk menghalau segala macam rintangan dan kesulitan serta desakan-desakan psikologi yang menghentak jiwanya saat tidak mendapatkan seperti apa yang diinginkan. Seperti harus bersabar dalam menghadapi kesulitan ekonomi, sabar dalam menghadapi karakter pasangan, anak dan lain sebagainya.

Jika pasangan kita memiliki kedalaman pengetahuan agama, segala rintangan yang berat akan menjadi mudah.

Sebab orientasi berpikirnya bukan dunia semata tapi pemahaman dia tentang agama akan lebih mencerminkan pikirannya saat menentukan sikap dan bertindak.

Memang ketidaksekufuan akan menimbulkan berbagai macam hal yang bisa diungkit untuk menjadi satu pertengkaran dalam rumah tangga, tapi sekufu juga bukan satu-satunya jalan untuk meraih kebahagiaan karena sekufu itu adalah Keinginan kita sebagai manusia.

Padahal jodoh itu adalah ketentuan dari Tuhan sehingga Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam memberikan solusi jika pun kita tidak mendapatkan yang sekufu, maka pilihlah yang kuat agamanya karena itulah dasar dari kekuatan rumah tangga untuk meraih kebahagiaan saat mengarungi samudra rumah tangga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun