Fitnah atau tuduhan tak berdasar dalam literatur hukum Islam termasuk perbuatan yang sangat keji.
Saking kejinya bahkan kedudukannya lebih kejam dari pembunuhan.
Akibat fitnah dua kawan setia bisa menjadi musuh, hal serupa yang dilakukan saat pemerintahan kolonial berkuasa di tanah Nusantara.
Antar suku diadu domba dengan bermacam fitnah sehingga masing-masing kelompok tak punya lagi kekuatan karena mereka tercerai berai.
Begitu pun saat fitnah menimpa sebuah rumah tangga.
Saat siti Aisyah difitnah selingkuh dari Rasulullah, maka hampir saja rumah tangga mulia ini berantakan.
Ulah para pemfitnah ini sangatlah berakibat buruk bahkan sanggup menghancurkan jalinan kasih yang telah dibina bertahun-tahun.
Wanita-wanita suci yang dituduh berbuat selingkuh dari suaminya harus dibersihkan sebersih-bersihnya.
Bahkan Allah Swt. mengecam bagi para pelaku fitnah terhadap wanita-wanita suci untuk mereka deraan 80 kali cambuk dan jangan pernah terima kesaksiannya selamanya.
Sanksi tersebut sangat sesuai dengan perlakuan buruk mereka terhadap wanita-wanita suci.
Namun akibat buruk dari berita fitnah yang disebar di luar rumah tersebut mengakibatkan goyahnya rumah tangga seseorang.
Dengan fakta-fakta manipulatif berita lalu disebar, bisa saja pasangan terpengaruh dengan berita itu.
Rumah tangga menjadi goyah, kerukunan sudah tak lagi tercipta seperti sedia kala.
Dalam literatur Islam pula populer bahwa kekacauan dalam rumah tangga tidak hanya ada sebab-akibat saja, tapi juga ada situasi dimana kekacauan rumah tangga disebabkan oleh Jin pengganggu yang disebut Jin Dasim (Detik.com/hikmah).
Jin Dasim akan menggoda dan mengarahkan setiap pasangan untuk berdebat, memancing emosi, memercayai fitnah dan sebagainya.
Mereka akan selalu menggoda dan berusaha menyalakan bara api perselisihan dalam rumah.
Jin Dasim terus mengganggu sampai tercapai tujuan utamanya yakni membuat pasangan suami-istri tercerai-berai.
Berikut beberapa cara agar rumah tangga tetap rukun dan terhindar dari fitnah.
Pertama, berdoa. Sebagai umat beragama kita tak lepas dari memohon kekuatan, keselamatan dari setiap kelemahan dan kealfaan kita sebagai manusia.
Kedua, klarifikasi. Kita tidak harus menelan bulat-bulat setiap berita yang singgah di telinga. Namun cara terbaik adalah dengan mengklarifikasi berita tersebut agar jangan terjadi kesalahpahaman yang berbuntut penyesalan.
Ketiga, menghindari perbuatan yang mendekatkan diri kepada fitnah. Dengan selalu bersikap baik dan tidak memancing fitnah, secara tidak langsung kita sudah menjauhkan diri dari hal-hal berbau fitnah.
Nyatalah bahwa fitnah itu lebih besar akibatnya dari pada pembunuhan.
Sebuah rumah tangga yang damai bisa jadi berantakan akibat tuduhan tak berdasar baik menyasar suami ataupun istri.
Tetap saling menjaga keutuhan rumah tangga dengan tidak mudah menerima informasi yang belum jelas kebenarannya.
Bisa jadi berita yang datang hanya akan mengganggu keutuhan rumah tangga saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H