Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Love

Ekses Positif-Negatif LDR-an

5 Juli 2024   11:35 Diperbarui: 5 Juli 2024   11:47 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Ada istilah baru yang viral pada generasi saat ini untuk mengungkapkan hubungan jauh antara satu pasangan.

Long Distance Relationship atau lebih populer dengan LDR adalah hubungan jarak jauh antara sepasang kekasih, yang makna asalnya adalah sepasang kekasih yang sedang pacaran.

Namun istilah ini sekarang tidak hanya berlaku bagi para kekasih yang masih membina hubungan pra nikah, tetapi LDR juga mulai diterapkan pada hubungan suami-istri.

LDR bisa disebabkan karena sang suami sedang bekerja di pulau seberang atau di luar kota.

Interaksi pasangan menjadi terbatas sesekali itu pun hanya lewat gadget.

Sebab inilah istri sering kali merasa kesepian, apalagi belum memiliki anak sebagai penghibur.

Hubungan LDR memang sangat rentan, bisa saja salah satu pasangan tergoda dengan lawan jenis yang lain.

Ada beberapa ekses negatif dari LDR, di antaranya adalah:

Pertama, buruk sangka.

Buruk sangka atau suudzan akan muncul akibat dorongan rasa cemburu yang sangat kuat.

Kedua, paranoid.

Paranoid dalam arti ketakutan yang berlebihan yang datang dari alam bawah sadar pasangan akhirnya nekat melakukan hal-hal di luar nalar.

Ketiga, kesepian.

Lumrah sekali jika kesepian akan melanda setiap pasangan LDR-an.

Ekses-ekses negatif inilah yang mungkin akan timbul sebagai efek LDR-an.

Sangat mungkin sekali kebanyakan pasangan mengalami cinta jarak jauh ini.

Pemenuhan kebutuhan keluargalah salah satu penyebabnya.

Seorang suami terpaksa harus meninggalkan anak dan istri untuk sementara waktu mengais rezeki di negeri lain.

Lamanya berjauhan lambat laun akan melunturkan rasa kasih sayang antara keduanya.

Namun apakah demikian? Rasanya tidak semua pelaku LDR-an terdampak ekses negatif.

Pesatnya pertumbuhan ilmu pengetahuan dengan munculnya beragam teknologi komunikasi, jarak hari ini rasanya bukan masalah lagi.

Komunikasi dan transportasi menjadi alat bantu melepas rindu.

Ratusan kilo meter hari ini tidak begitu terasa jauh. Perjalanan berhari-hari tempo dulu sekarang bisa ditempuh dengan hitungan jam saja.

Apa saja manfaat LDR-an bagi pasangan suami-istri. Berikut catatannya,

Pertama, meningkatkan rasa cinta dan sayang.

Bagi pasangan suami-istri, terpisah jarak yang jauh dengan waktu relatif lama mampu meningkatkan rasa cinta dan sayang yang timbul dari rasa rindu berkepanjangan, memang sangat logis.

Kedua, menghargai waktu.

Dikutip dari situs hellosehat.com, saat pasangan berjauh jarak sebab LDR maka masing-masing diharapkan bisa memiliki quality time saat bersama sehingga mampu memperkuat kedekatan emosional.

Ketiga, hubungan jauh lebih kuat.

Rasa saling percaya akan muncul saat pasangan berjauhan bahkan dengan kecanggihan teknologi, pasangan bisa berinteraksi lewat Video Call, hingga jarak seakan tak ada lagi.

Itulah diantara manfaat-manfaat LDR-an.

Selanjutnya hellosehat.com juga mengulas 4 kunci penting yang harus diperhatikan oleh pasangan dalam LDR-an.

Kunci penting itu adalah: kepercayaan, kemandirian, komitmen dan organisasi.

Kepercayaan harus dibina antar pasangan sepositif mungkin, kemandirian menuntut pasangan tidak saling mengandalkan.

Komitmen berjanji dan menjaga bahwa cinta kasih mereka tidak akan luntur karena jarak dan waktu, sementara organisasi adalah pasangan harus mampu mengatur waktu, keuangan dan sebagainya agar bisa bertemu kembali sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Positif-negatif LDR-an tergantung bagaimana kita menyikapinya. Sebab masalah timbul dari bagaimana cara kita menyikapinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun