Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Love

Bank Emok: Bara Dalam Sekam Rumah Tangga

12 Juni 2024   12:10 Diperbarui: 12 Juni 2024   13:45 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi yang bisa mengendalikan hutang mereka merasa terbantu dalam permodalan.

Sementara bagi masyarakat konsumtif mereka akan terjebak dalam hutang yang melilit hidupnya.

Tak terkecuali akan berdampak buruk bagi kehidupan rumah tangga orang yang terbelit hutang dari Bank Emok mau pun pinjaman online (pinjol).

Kemudahan proses meminjam dari admin pinjol menyebabkan hasrat berhutang tak terbendung.

Bank Emok atau pun pinjol sudah menjadi bahu kedua untuk menyandarkan keuangan bagi sebagian masyarakat kita.

Dengan mengandalkan gaji yang tidak mencukupi kebutuhan untuk membayar harian atau mingguan pinjaman, banyak masyarakat yang lari bahkan sembunyi saat jatuh tempo tiba.

Rumah tangga dipenuhi keributan, cekcok suami-istri karena jatah harian berkurang atau tidak mencukupi sebab harus dibagi dengan Bank Emok.

Adu mulut sebab Bank Emok ini banyak merugikan keluarga yang sebelumnya damai-damai saja.

Beragam dampak negatif menghantui rumah tangga. Keharmonisan hilang seketika, berpisah menjadi jalan terakhir karena suami dianggap tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, atau karena istri dianggap tidak mampu mengatur keuangan.

Sungguh bencana besar yang akan mengancam rumah tangga jika saja tidak cepat-cepat mencari solusi finansial yang baik.

Edukasi dari tokoh agama tidaklah cukup meski hal ini berkaitan erat dengan mindset.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun