Pernyataan tersebut dia katakan saat mencontohkan perilaku seorang istri NPD.
Slogan "Wanita tak pernah salah," jangan-jangan menjadi pintu masuk dari penyimpangan psikologis ini.
Terkadang fakta ini seolah menjadi pembenar bahwa semua wanita terlihat ingin diposisikan tak pernah salah, dengan kata lain mau menang sendiri.
Padahal kita yakin tidak semua wanita memiliki karakter seperti itu.
Apa yang terlihat tidak mesti menjadi fakta yang sebenarnya, bisa jadi cara wanita ingin dimanja oleh suami maka dia berlaku seolah tidak mau disalahkan.
Namun sayangnya sebagian besar suami menghiraukan lintasan rasa sang istri tersebut.
Jika seorang anak kecil usia 5 tahun meminta tolong ayahnya mengambilkan air minum, bukan berarti dia tak bisa ambil sendiri, kemanjaannyalah yang mendorong dia menyuruh ayahnya untuk ambilkan air minum tersebut.
Begitu pula seorang istri terhadap suaminya terkadang bukan dia tidak mampu melakukan apa yang dia inginkan tapi kemanjaannyalah yang membuat dia seperti banyak permintaan terhadap suaminya.
Suami yang paham dan mengerti apa yang istri mau tentu tidak akan menjadi masalah, tetapi jika suami tidak mengerti bahkan tidak mau tahu permintaannya, ya pertengkaranlah ujung ceritanya.
Jadi hindarilah merasa diri paling berjasa dalam lingkup keluarga, semua anggota keluarga ada kontribusi bagi keberlangsungan hajat keluarga.
Ada banyak hal positif untuk dipikirkan dan dikerjakan bersama dari pada memelihara ego merasa paling berjasa.