Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Love

Beda Pandangan

4 Mei 2024   19:20 Diperbarui: 4 Mei 2024   19:28 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar koleksi pribadi

Bentrok paham karena beda pandangan, sering mewarnai jalannya sebuah rumah tangga.

Saat sang istri lebih mendahulukan kepentingan sekunder tetapi suami menginginkan hal sebaliknya, maka perbedaan ini selalu memicu pertengkaran.

Bisakah perbedaan pandangan disatukan, tentu tidak. Beda itu adalah ajali artinya sesuatu yang ada sejak dari awal.

Baca juga: Cinta Beda Agama

Kodrat manusia adalah berbeda jadi mana mungkin bisa disamakan. Tetapi selalu ada jalan untuk menemukan titik sama.

Jika perbedaan itu ada maka logikanya persamaan pun tentu ada.

Tetapi pada kenyataannya perbedaanlah yang selalu dikedepankan, mungkin salah satu hasrat manusia pula gemar berselisih.

Baca juga: Pasangan Beda Usia

Dalam rumah tangga seyogianya perbedaan pandangan harus dibicarakan sebelum berubah menjadi pertengkaran.

Adalah hal yang sangat wajar jika sendok dan garfu saling beradu dalam satu piring yang sama.

Baca juga: Perjodohan

Begitupun dalam berumah tangga tidak akan lepas dari bermacam intrik dan masalah yang bahkan akan menghampiri setiap saat.

Jika kita tidak mengedepankan kedewasaan dan sikap legowo atau besar hati dalam menanggapi setiap masalah terutama berbeda pandangan, maka kita akan selalu mendapatkan kesusahan hati.

Beda pandangan tidak harus menjadikan pecahnya rumah tangga seseorang, anggap saja beda pandangan merupakan bumbu-bumbu dalam sebuah rumah tangga.

Hidup berumah tangga itu dinamis tidak monoton, tidak selalu ada dalam kebahagiaan atau kesenangan tapi ingat juga tidak selalu dalam kesusahan atau kedukaan.

Setiap hari dalam berumah tangga begitu sangat dinamis, proporsi beda pandangan harus dipahami oleh masing-masing pasangan sewajarnya.

Selama beda pandangan tidak menyangkut hal yang prinsipil maka hal itu tidak menjadi masalah dan tidak perlu dibesar-besarkan dan jika pun hal itu menyangkut satu hal yang prinsipil maka akan ada banyak jalan untuk menyelesaikannya.

Komunikasi yang intens, suasana yang cair bisa jadi mempercepat hubungan baik antar pasangan tersebut.

Beda pandangan pasti telah dialami oleh setiap pasangan kendati dia seorang tokoh agama sekali pun. Biasanya yang membedakan adalah kecepatan meredam permasalahan dengan orang awam sehingga terlihat seperti baik-baik saja padahal sejatinya masalah akan melanda setiap pasangan rumah tangga.

Semakin lama berumah tangga semakin siap pikiran akan menerima setiap perbedaan yang ada karena begitu seringnya permasalahan yang datang mendera rumah tangga menjadikan pasangan rumah tangga menjadi dewasa dalam berpikir dan bertindak.

Belajar dan terus belajar dalam menghadapi setiap masalah. Harusnya setiap pasangan paham akan makna sesungguhnya dalam mengarungi samudra rumah tangga.

Tidak mudah mengambil keputusan di saat panas, khawatir apa yang diputuskan karena ketergesaan berakibat penyesalan.

Perbedaan pandangan adalah kekayaan ide yang semestinya diakomodir dengan sikap positif. Sikap konfrontatif hanya akan memperkeruh suasana saja.

Saat berbeda pandangan ingatlah bahwa banyak hal yang mempersatukan pandangan dan itu merupakan hal yang mendorong untuk mereka bersatu pertama kali mengikat janji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun