Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Hobi Berbuah Petaka

24 Maret 2024   11:20 Diperbarui: 24 Maret 2024   12:25 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dari islam.nu.or.id

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,"

(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3)

Hal yang paling dibenci oleh seorang istri adalah, saat pasangannya terlalu berlebihan dalam memanfaatkan waktu sehingga waktu terbuang sia-sia.

Sangat lazim sekali kebiasaan bapak-bapak untuk mengisi waktu luang mereka. Ada yang dipakai untuk jalan-jalan, nongkrong-nongkrong bersama teman atau menyalurkan hobinya (kesukaan) mereka seperti, bermain bola, kumpul bersama teman-teman atau mancing di kolam ikan.

Sejatinya hal-hal tersebut sangatlah dimaklumi oleh para istri, akan tetapi jika kebiasaan itu sudah menjadi kebiasaan dan bahkan menjadi satu kelaziman pekerjaan sehari-hari dan menggeser tanggung jawab dia sebagai kepala keluarga maka mulai benih-benih permasalahan itu muncul.

Bagi seorang istri menjadi hal tidak masalah jika kebutuhan sehari-hari mereka dan keluarga terpenuhi, tapi akan menjadi masalah jika kebutuhan mereka tidak terpenuhi. Dalam hal kebutuhan materi dan immaterial maka akan terjadi ketidakseimbangan, dari ketidakseimbangan ini akan muncul komplain dari pihak yang merasa tak dihiraukan.

Tuntutan sang istri ini terkadang dianggap angin lalu oleh suami, tapi bahayanya saat ada pemantik yang lebih besar maka hal yang dianggap sepele ini akan menjadi pemicu utama dari pertengkaran sebuah keluarga.

Bagi para suami sebaiknya menghindar semaksimal mungkin. Dalam menyalurkan hobi mereka di saat kebutuhan keluarga masih belum terpenuhi.

Komunikasikan tentang hobi suami kepada istrinya agar tidak terjadi kesalahpahaman atau satu sama lainnya tidak merasa dirugikan.

Daripada melepaskan sesuatu yang sakral dan berharga lebih baik mengurangi kalaupun tidak meninggalkan hobi kita demi tercapainya kenyamanan dalam rumah tangga.

Karena salah satu ciri suami yang bertanggung jawab adalah dia mampu meninggalkan hal-hal yang tidak berguna dan fokus kepada hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya dan keluarganya.

Perilaku yang kurang bermanfaat juga akan diikuti oleh anak-anaknya. Hal itu merupakan preseden buruk bagi karakter mereka kedepannya dan karakter anak biasanya menjiplak atau menelan bulat-bulat apa yang dia lihat, termasuk apa yang dia lihat dari orang tuanya.

Maka saat kita melakukan aktivitas yang tidak bermanfaat dan berlarut-larut, sama saja kita mendidik generasi kita untuk menjadi seperti apa yang kita lakukan.

Satu hal yang penting dan harus kita perhatikan adalah Perasaan dari pasangan kita. Kepekaan dalam hal ini sangat berguna untuk tetap terpeliharanya kenyamanan dalam berumah tangga

Jangan karena mengikuti keinginan kemudian lupa bahwa memiliki pasangan yang harus kita hormati juga.

Salurkanlah hobi atau kesenangan kita dengan tanpa merusak suasana keharmonisan dalam berumah tangga, itu pasti bisa dilakukan dengan tetap memperhatikan waktu dan menyadari posisi kita sebagai kepala rumah tangga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun