Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Benarkah Allah Membiarkan Gaza

7 Maret 2024   14:45 Diperbarui: 7 Maret 2024   14:52 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lantas kemanakah Tuhan mereka yang selalu mereka pintai pertolongan, Allah Subhanahu Wa Ta'ala Tuhan Yang Maha Kuasa, apakah Dia membiarkan mereka tetap dalam kesengsaraan dan hidup dalam penindasan Zionis Israel. Begitulah Tuhanmu sebagaimana sangka hambanya, jika kita berprasangka buruk maka begitulah adanya. Jika kita berprasangka baik maka begitu pula adanya.

Ada sebuah syair yang mengatakan bahwa dunia bagi seorang muslim adalah penjara dan akhirat adalah kehidupan yang sebenarnya.

Ada kasus di zaman Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bahwa ada seseorang yang kehidupannya sengsara tapi dia selalu berdoa minta kebahagiaan di akhirat saja, kemudian oleh Nabi ia ditegur tidakkah kamu ingin kebahagiaan di dunia/akhirat, Aku ajarkan satu doa di mana doa itu mencakup kebahagiaan dunia dan akhirat. Rabban, tin fid duny hasanah, wa fil khirati hasanah, wa qin 'adzban nr. (Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia/akhirat dan jauhkan kami dari api neraka).

Itulah doa yang Nabi ajarkan kepada orang tersebut, sehingga jika kita bilang bahwa dunia ini adalah penjara bagi seorang muslim maka tidak sepenuhnya benar akan tetapi jika kesabaran dan ketakwaan kemudian istiqamah dalam kesabaran itu menjadi pakaian bagi setiap muslim. Maka kehidupan sebenarnya yakni kebahagiaan hakiki, kebahagiaan yang tidak diukur oleh materi. Bisa saja jiwa raga mereka terkoyak, kehidupannya terkekang serba terbatas.

Hal demikian yang saat ini dirasakan oleh warga Gaza tetapi mereka tetap memakai baju istiqamah dalam ketakwaan dan kesabaran. Maka seperti itulah kebahagiaan mereka, tidak ada kata menyerah dalam melawan penjajah.

Slogan para pejuang adalah Isykariman aw mut syahdan "hidup mulia atau mati syahid." Lantas pertanyaannya di manakah Allah, Tuhan Yang Maha Perkasa dan Kuasa?

Jawabnya tentu Allah selalu ada bersama orang-orang yang sabar, Allah bersama di dalam dada orang-orang Palestina yang kelihatan secara kasat mata menderita, tapi jangan salah hanya warga Palestina sajalah yang merdeka dan berani melawan penjajah, di saat negara-negara di dunia tunduk kepada Zionis Israel si anak emas Amerika dan sekutunya Eropa.

Semua negara yang ada di dunia ini diam, mereka seolah menutup mata bukan karena takut terhadap Zionis Israel tapi mereka memiliki ketakutan pada backing mereka yaitu Amerika dan sekutunya. Oleh karenanya bahkan negara-negara Arab di sekitar Palestina pun tidak berani bergerak terlalu jauh kecuali hanya melakukan gerakan-gerakan kemanusiaan saja seperti memberi bantuan walaupun itu sangat terbatas sekali.

Jika tidak ada kekuatan supranatural secara matematis Palestina sudah harus lenyap dilumat rudal dan bom-bom Zionis yang kekuatannya 3 kali lipat bom atom Hirosima-Nagasaki.

Apalagi kalau bukan kekuatan iman kepada Allah. Warga Gaza khususnya yakin Allah tetap berada di samping orang-orang yang sabar dan Allah tetap berada bersama orang-orang yang Ihsan.

Ihsan ialah mereka yang tetap istiqamah walaupun ada atau tiada yang memerintah, terlihat ataupun tidak terlihat orang. Dia akan melakukan apa yang telah menjadi sumpah setianya sebagai hamba Allah yang akan taat untuk melaksanakan perintahnya secara sukarela ataupun terpaksa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun