Sistem kerajaan dipimpin oleh seorang raja dan beberapa wakil pemerintahan. Sistem Kerajaan dibagi dua, monarki absolut dan parlemen. Absolut adalah kekuasaan mutlak di tangan raja sementara parlemen adalah raja sebagai simbol penguasa, sementara yang menjalankan kekuasaan dijalankan oleh Perdana menteri dan para pembantunya contoh: Kerajaan Inggris, Malaysia dan Brunei Darussalam.
*Demokrasi
Sistem pemerintahan yang berdasarkan kedaulatan rakyat Ini pertama kali dipopulerkan bangsa Yunani. Demokrasi sendiri berasal dari bahasa Yunani diambil dari dua kata Demos dan Kratos yang berarti kedaulatan ada di tangan rakyat. Suara rakyat yang diwakilkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat di parlemen. Segala kebijakan diambil berdasarkan suara dari wakil rakyat tersebut. Untung rugi dari sistem demokrasi adalah kebijakan apa pun asal berdasarkan kesepakatan suara terbanyak itu bisa disetujui sekalipun bertentangan dengan norma susila atau agama, suatu negara dengan sistem demokrasi bisa mengeluarkan undang-undang LGBT, nikah sejenis dan lain-lain.
*Theokrasi
Sistem pemerintahan ini semodel dengan kekhilafahan yakni suara umat berdasarkan ayat Ilahiyah.
Gaya kepemimpinan ini telah ada sejak abad ke-7 Masehi, Madinah adalah contoh real berlakunya sistem pemerintahan berdasarkan theokrasi.
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam mentransformasikan firman-firman Allah dalam kehidupan keseharian umat Islam.
Semua sistem pemerintahan di atas bisa menuju kediktatoran atau otoriter jika fungsi kontrol mati, yakni partisipasi dari luar lingkaran kekuasaan tidak ada.
Dalam Islam kesadaran memilih seorang pemimpin telah diajarkan sedari dini. Dalam sebuah hadis dicontohkan bahwa nabi bersabda jika ada tiga orang maka angkatlah satu pemimpin di antara mereka.
Kontestasi Politik 2024
Sistem politik Indonesia terkini mengalami fluktuasi yang dinamis, masa pemilu saat ini mengharuskan Indonesia mempersiapkan suksesi lima tahunan untuk memilih pemimpin tertinggi RI 1 dan RI 2.