Lagi-lagi peliknya kehidupan membawa kebanyakan manusia ke jalan keputusasaan. Mayoritas tidak menyadari bahwa hidup memiliki hakikat tersendiri, hakikat hidup adalah menjalani ujian yang senantiasa ada menyertai hari-hari dalam kehidupan itu sendiri.
Kita sering terobati dengan satu kata bahwa setiap kejadian itu ada hikmahnya, satu kata itu adalah hikmah. Namun tak banyak orang yang tahu atau ingin menyelami lebih dalam makna yang terkandung dalam kata hikmah ini.
Hikmah sering diartikan dengan kebijaksanaan atau sesuatu yang sangat berharga dan sebagainya. Seandainya kita masukkan dalam contoh kalimat, "Ambil saja hikmahnya" atau "Pada setiap sesuatu itu ada hikmahnya" dan lain-lain.
Bisa kita simpulkan apa itu hikmah? Hikmah laksana permata, dia inti dari semua keindahan dan keberuntungan, namun untuk mencari hikmah sama sulitnya seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami tak mudah bagi kita untuk menemukan jarum yang begitu kecil dalam tumpukan jerami yang menggunung. Perlu latihan untuk menjadi seorang ahli hikmah, dan ternyata hikmah itu tidak bisa diraih hanya dengan mengandalkan kemampuan manusiawi saja mesti ada kekuatan lainnya untuk mendapatkan hikmah sebagai sesuatu yang sangat berharga. Kekuatan Tuhanlah yang dimaksud.
Hikmah itu diberi, bukan dicari namun hikmah tak akan didapat tanpa ikhtiar untuk mencari. Saat ikhtiar maksimal maka saat itulah muncul hikmah yang diinginkan. Bahkan bisa jadi sesuatu yang kita benci sejatinya hal itu baik untuk kita, sementara bisa jadi sesuatu yang kita sukai kenyataannya hal tersebut buruk bagi kita karena Allah tahu yang terbaik untuk kita sedang kita hanya ingin sesuatu berdasarkan nafsu belaka.
Jika kita dalam kemelut masalah coba berpikir tentang hikmah dibalik masalah, jika kita tidak mampu melihat hikmah dibalik masalah maka bolehlah meminta orang lain yang lebih bijak untuk melihat apa hikmah dibalik setiap permasalahan hidup kita, karena orang di luar bisa melihat lebih jernih daripada orang yang di dalam tentu orang yang di luar bukan sembarang orang tapi mereka yang teruji dalam kebijaksanaannya seperti tokoh agama atau psikiater.
Hikmah adalah solusi tepat yang nyaris tanpa meninggalkan bekas saat dia mendiagnosis masalah. Hikmah lahir dari sang Maha Kuasa atas kejernihan berpikir. Sedikit sekali orang yang mau mengambil hikmah dari setiap kejadian.
Hikmah itu di akhir agar setiap orang dapat mengambil pelajaran dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Pengulangan kesalahan yang sama adalah kebodohan, tindakan bodoh yang lahir dari sikap masa bodoh dan mungkin saja lahir dari intelektual rendah.
Namun sikap kebijaksanaan dan intelektual rendah sebenarnya tidak ada hubungan yang signifikan Berapa banyak orang yang IQ-nya biasa saja tapi memiliki attitude yang baik, Sebaliknya banyak sekali orang pintar yang tak berakhlak.
Meskipun mendapatkan hikmah laksana mencari jarum dalam jerami akan tetapi bukan berarti kita berputus asa dalam mencarinya karena hakikat hikmah adalah diberi bukan dicari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H