Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Karakteristik dan Genealogi Bani Israel

21 Oktober 2023   13:56 Diperbarui: 21 Oktober 2023   14:00 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bani Israil adalah keturunan Nabi Yakub a.s., orang-orang terpilih, orang-orang yang dimuliakan Allah Swt. atas umat-umat yang lain.

Saat Nabi Yusak bin Nun a.s. menuntun mereka ke tanah yang dijanjikan, mereka terbelah menjadi dua kelompok. Dua kelompok ini merupakan term baru.

Pertama adalah kerajaan Israel yang ada di utara beribukota Samaria, sementara kerajaan kedua adalah kerajaan Yahudi nama yang dinisbatkan kepada salah seorang putra Nabi Yakub a.s. yaitu Yehuda, mereka menempati sebuah kawasan selatan beribukota Yerusalem. Kemudian kerajaan-kerajaan ini ditaklukan oleh kerajaan-kerajaan seperti Syiria, Babilonia dan kemudian terakhir mereka ditaklukan oleh Romawi.

Setelah berlalunya sekian waktu, muncullah gerakan yang dinamakan Sion atau zionis. Yahudi ada tidak untuk dibenci, bahkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mempunyai istri berkebangsaan Yahudi, yang dibenci dari mereka adalah akhlaknya, kelakuannya atau sifat-sifatnya, seperti serakah, pengecut, pembunuh para nabi dan lain-lain.

Sementara Ibrani adalah sebuah bahasa yang digunakan oleh bangsa Yahudi. walaupun kita katakan sekarang adalah Israel, tujuan penyebutannya bukan kepada Bani Israil yang merupakan anak cucu Nabi Yakub tetapi pada bangsa penjajah.

Dan seandainya kita menyebut Yahudi hari ini, Yahudi itu maknanya adalah mereka yang memiliki sifat-sifat yang disebutkan sebelumnya tidak untuk membenci Yahudi itu sendiri.

Genealogi Bangsa Israel

Genealogi Bani Israel bermula dari Ibrahim Alaihissalam, Nabi Ibrahim memiliki istri yang bernama Sayidah Sarah, kemudian Sayidah Sarah memiliki putra bernama Ishaq Alaihissalam. Selain itu Nabi Ibrahim juga memiliki seorang istri yang bernama Hajar dan memiliki putra seorang nabi juga yang bernama Ismail Alaihissalam. Kemudian Nabi Ibrahim menikah lagi dengan Qontura dan memiliki putra bernama; Madyan, Zamran dan Medan. Istri keempat Nabi Ibrahim adalah Hajjun memiliki putra bernama; Kaezan dan Umayyim.

Nabi Ishaq Alaihissalam menikah dengan Rifka memiliki dua putra kembar yaitu Yakub Alaihissalam. Di kemudian hari saat dewasa Yakub berkelana pergi ke negeri pamannya yang memiliki dua orang putri yang bernama Layya dan Rahil. Akhirnya sang paman menikahkan kedua putrinya itu kepada Nabi Yakub Alaihissalam. Dari Layya lahirlah Rabin, Sameon, Levi, Yehuda, Isaccar dan Zebulon. Sementara dari Rahil lahirlah Yusuf Alaihissalam dan Benyamin. Layya memiliki asisten yang bernama Zalfa sementara Rahil memiliki asisten yang bernama Balha yang kemudian kedua asisten itu dinikahi pula oleh Nabi Yakub Alaihissalam dari anak yehuza ini ternisbatlah Yahudi.

Adapun bahasa yang mereka pakai adalah bahasa Ibrani yang dinisbatkan kepada kakek mereka, leluhur mereka dari Nabi Ibrahim yaitu Abir.

Israel Versi Perjanjian Lama

Dalam Perjanjian Lama, kitab Kejadian, pasal 32 ayat 28 disebutkan "Lalu kata orang itu; namamu tidak akan disebut lagi Yakub tetapi Israel sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia dan engkau menang." maka muncullah tafsir dari ayat tersebut yang menjadikan bangsa Israel menjadi bangsa yang merasa superior, karena jangankan mereka bergumul dengan manusia bergumul dengan Tuhan pun mereka memenangkannya.

Secara nalar ayat ini tidak bisa dipahami karena bagaimana mungkin Tuhan kalah dengan yang dia ciptakan, sementara Yakub sendiri adalah ciptaan Tuhan.

Penyimpangan-penyimpangan karakter inilah yang terus terbawa sedari dulu hingga sekarang, bahwa Israel adalah orang kuat dan turunannya otomatis mewarisi kekuatan dari moyangnya.

Israel dalam bahasa Ibrani terbagi menjadi dua kata yakni Isra dan iel Isra artinya hamba iel artinya Tuhan. Maknanya Israel adalah seorang hamba yang patuh kepada Tuhannya atau dalam bahasa Arab familiar disebut dengan Abdullah karena iel padanan katanya adalah Allah.

Asal makna Israel itu memiliki arti positif yang merujuk kepada seorang rasul yakni Nabi Yakub Alaihissalam seorang hamba Allah yang taat dan patuh. Kemudian anak turunannya disebutlah dengan Bani Israil. Namun kelak di kemudian hari lahirlah orang-orang saleh yang menjadi para nabi dan rasul dan juga banyak dari anak cucu Israel ini keturunan-keturunan yang membuat kerusakan di muka bumi.

Begitu pun akhirnya Bani Israel ini dikenal dengan nama yang dinisbatkan kepada Yahudi. Narasi Yahudi dalam literasi Islam tetap merujuk kepada kebaikan-kebaikan yang artinya orang-orang yang kembali kepada Allah, berharap anak cucu Israel setelah berbuat bermacam kerusakan mereka kembali ke jalan yang benar, jalan yang diridhai Allah.

kemudian literatur Islam menerangkan bangsa Israel ini digiring oleh Allah ke suatu tempat yang dijanjikan yaitu Al-Ard al-Muqaddasah (bumi yang diberkahi), tetapi karakter atau watak orang-orang Yahudi itu selalu menentang dan menyalahi aturan akhirnya mereka tersesat dan selamanya berdiaspora. Padahal mereka cukup mengikuti syarat-syarat saja dari Allah lewat para nabinya maka mereka akan hidup aman dan tenteram.

Al-Ard al-Muqaddasah itu tidak lain adalah bumi Palestina, mulai saat itu Allah haramkan tanah tersebut bagi Bani Israil selama 40 hari. 40 hari dalam hitungan manusia, mungkin juga 40 hari dalam hitungan Allah, ada juga yang menafsirkan 40 hari sebagai 40 generasi.

Wallahu alamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun