Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Lepas dari Mulut Harimau Masuk ke Mulut Buaya

9 Mei 2023   13:30 Diperbarui: 9 Mei 2023   13:57 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari PNGWing.com

6.Politik identitas yang memecah belah: Demokrasi yang sakit seringkali menciptakan kubu-kubu politik yang saling memecah belah berdasarkan identitas suku, agama, atau etnis. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan politik dan sosial.

7.Lemahnya institusi demokrasi: Jika lembaga-lembaga demokrasi seperti lembaga pemilihan umum, parlemen, dan pengadilan tidak berfungsi dengan baik atau dipolitisasi, maka ini dapat menunjukkan bahwa demokrasi mengalami masalah.

Demokrasi yang sehat harus mampu mengakomodasi perbedaan pendapat dan kepentingan masyarakat, memberikan kebebasan yang cukup untuk berekspresi dan terbuka terhadap kritik, serta memastikan partisipasi yang luas dari seluruh lapisan masyarakat.

Era Pergantian Kekuasaan

Berharap dengan bergantinya penguasa, kesejahteraan rakyat makin meningkat, perbenturan antar suku, ras dan agama makin berkurang.

Jangan sampai terjadi seperti sebuah pepatah, "Lepas dari mulut harimau masuk ke dalam mulut buaya." Artinya saat berganti penguasa keadaan sosial-ekonomi rakyat tidak berubah malah makin merosot.

Ketidakstabilan politik gegara pemilu masih berefek. Pembelahan warga terus dilakukan oleh para influencer tidak pernah berhenti atau dihentikan.

Peribahasa itu juga bermakna lepas dari masalah yang berat masuk ke masalah yang lebih berat lagi, tidak ada baiknya.

Jika kita harus memilih tipe pemimpin seperti Harimau atau Buaya, maka janganlah kita terlalu condong atau antusias mendukungnya. Sewajarnya saja, tidak perlu pragmatis nanti kita dijadikan budaknya atau terlalu radikal nanti kita diterkamnya. Realistis saja kita harus memiliki daya tawar sendiri agar calon pemimpin bertipe tersebut tidak semena-mena dalam bertindak.

Di ruang lingkup apa pun saat kita memilih seorang pemimpin, entah itu pemimpin skala lokal atau daerah, ataupun pemimpin dalam suatu organisasi, sikap realistis inilah yang harus kita pakai.

Realistis menjadi daya tawar tersendiri bagi calon pemimpin untuk mendapat dukungan dari kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun