Ramadan Bulan Perang
Uji nyali dan fisik di bulan Ramadan ini benar-benar nyata adanya. Beberapa pertempuran fisik terjadi di awal-awal syariat ini di turunkan.
Perang Badar adalah saksi dari keganasan pertempuran antara hak dan bathil, betapa tidak pasukan kamu muslimin yang dipimpin langsung oleh panglima tertinggi kamu muslimin nabi Muhammad Saw. hanya berjumlah 313 harus bertempur habis-habisan dengan kafir Quraisy yang berjumlah 1000 pasukan.
Padang Badar menjadi saksi bisu ketangguhan prajurit muslimin yang memenangkan pertempuran di tengah terik gurun.
Perang Badar terjadi pada 17 Ramadan 2 H. hal yang masih prematur bagi sebuah syariat baru yang menghendaki pemeluknya untuk all out dalam perjuangan.
Namun tidak demikian halnya dengan kaum muslimin waktu itu mereka persembahkan jiwa-raga mereka untuk izzul islam walmusimin kendati dalam situasi tersulit sekalipun yakni dalam situasi ibadah saum Ramadan.
Futuh Makkah atau pembebasan kota Mekah pun terjadi saat kaum muslimin sedang saum di bulan Ramadan pada tahun ke-8 H.
Futuh Makkah terjadi sebagai penegasan bahwa Islam hadir sebagai agama yang hak di atas keyakinan yang lainnya.
Dalam pembebasan kota Mekah nyaris tidak ada perlawanan yang berarti dari kafir Quraisy, tetapi persiapan yang maksimal telah dilakukan oleh baginda nabi Saw.
Nabi Saw. mengatur formasi masuk kaum muslimin dari berbagai arah, kota Mekah dikepung sedemikian rupa membuktikan bahwa kaum muslimin sangat ahli dalam strategi.
Dalam kesimpulannya, Ramadan dapat dianggap sebagai tes mental dan fisik bagi kaum muslimin yang menjalankan puasa. Selama bulan ini, umat Islam diuji untuk mengendalikan emosi dan memperkuat kesabaran mereka dalam menghadapi tantangan. Selain itu, menjalankan puasa juga memerlukan kemampuan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh selama periode waktu yang cukup lama. Namun dengan menjalankan puasa yang benar, umat Islam dapat memperoleh manfaat kesehatan dan spiritual yang besar dari ibadah ini.