Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Pandemi Covid Picu Perceraian

22 Oktober 2022   15:27 Diperbarui: 22 Oktober 2022   15:41 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari pixabay.com

Oleh karena itu latar belakang pendidikan menyumbang banyaknya perceraian pada suatu rumah tangga entah, latar belakang pendidikan suami atau latar belakang pendidikan istri.

Ketiga, faktor agama. Faktor agama juga tidak kalah penting memengaruhi seseorang dalam bertindak.

Latar belakang pengetahuan agama yang rendah menjadikan seseorang selalu mengikuti hawa nafsunya yang salah satu hawa nafsu ini sering diterjemahkan dengan emosional yaitu terlalu cepat mengambil keputusan diantaranya keputusan untuk menggugat cerai.

Hal Terbaik agar Terhindar dari Perceraian

Siapa orangnya yang mau rumah tangganya hancur terkecuali karena keterpaksaan atau hal-hal yang mendesak.

Mungkin seperti yang terjadi pada para istri yang terdorong situasi ekonominya dalam suasana pandemi covid ini.

Kemudian apakah ada hal terbaik untuk menghindari terjadinya perceraian, pasti ada.

Hal itu semua mesti dibicarakan di awal yakni sebelum pernikahan dilangsungkan, masing-masing pasangan itu harus betul-betul memahami bahwa mereka akan mengarungi rumah tangga yang penuh permasalahan.

Jadi yang harus mereka pikirkan bukan manisnya saja, hal terburuk pun harus mereka pikirkan sebelumnya. Sehingga apabila suatu saat menjumpai hal terburuk mereka sudah mempunyai antisipasinya.

Dari hal tersebut kita bisa mengambil langkah antisipasi agar bahtera rumah tangga tidak menjadi hancur dan terhindar dari permasalahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun