Pada pertengahan tahun lalu sekitar bulan Juli masyarakat Jakarta Dihebohkan dengan tingkah laku nyentrik para remaja di Kawasan SCBD.
Mereka lenggak-lenggok di jalanan zebra cross layaknya model papan atas, para remaja ini tidak diketahui dari mana asalnya namun dari hasil wawancara mereka mengatakan bahwa mereka berasal dari daerah sekitar pinggiran ibukota dan sekitarnya.
Kawasan SCBD (Sudirman Central Businesses District) yang dulu sebelum ada kegiatan para remaja ini merupakan kawasan elit yang khusus bagi para karyawan papan atas.
Kawasan SCBD itu dikelilingi oleh gedung-gedung bertingkat, perkantoran dan pusat-pusat perbelanjaan lainnya.
Namun hari itu kawasan elit tersebut berubah total, masyarakat yang kelas atas bergabung bercampur baur dengan masyarakat umumnya.
Bahkan para artis kondang, gubernur Jakarta, Anies Baswedan dan gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga mencoba berjalan di kawasan tersebut layaknya model papan atas.
Sehingga Gep antara masyarakat kelas bawah dengan masyarakat kelas atas itu, serasa hilang oleh fenomena ini.
Setiap akhir pekan mereka mengadakan acara Citayam Fashion Week, dengan berbagai macam latar belakang busana mereka lenggak-lenggok di atas zebra cross layaknya di atas cat walk, dan semuanya bebas berekspresi tanpa ada yang melarang.
Sisi positifnya adalah lunturnya gep antara si kaya dan si miskin, antara pejabat, karyawan dan anak jalanan serta pengguna ruang publik lainnya.
Ruang publik itu juga sering disebut ruang ketiga di mana seluruh masyarakat bebas mengekspresikan karyanya. Selain itu juga masyarakat khusus warga sekitar bisa menikmatinya.