Ternyata untuk mengarungi samudera rumah tangga bekal suka sama suka saja tidak cukup.
Kemapanan dalam menyelesaikan persoalan pun tidak bisa diabaikan. Membina rumah tangga tidak ada sekolahnya namun kemampuan itu bisa didapat dari seringnya mendengar pengalaman orang lain atau dari literatur bacaan pra nikah.
Jika bertemu jalan menanjak maka bersabarlah dan yakinlah akan bertemu dengan jalan menurun.
Jika menemui kesulitan dalam berumah tangga bersabarlah dan yakinlah setiap permasalahan yang hadir akan ada jalan keluarnya.
Dengan memaafkan dan bersabar akan menimbulkan dampak yang dahsyat bagi jalinan rumah tangga yang dibina.
Tidak ada ruginya untuk memaafkan daripada mempertahankan egoisme sesaat. Tidak ada balas membalas dalam rumah tangga karena dasar dibangunnya ikatan tersebut adalah kasih sayang.