Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Benih Kebaikan Mampu Menggantikan Benih yang Buruk

19 Agustus 2022   10:46 Diperbarui: 19 Agustus 2022   10:54 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasa bersalah yang berkelanjutan sampai pada tingkatan depresi dan meyakini bahwa semua kesalahan kita sudah tak bisa terampuni lagi itu hanyalah pikiran orang-orang yang putus asa.

Allah kuasa sangat luas ampunannya lautan maaf yang Allah miliki sangat berlimpah ruah.

Jangan terus menyugesti diri dengan perkataan yang negatif seperti sudah kepalang basah, dosa geus salaput hulu (ungkapan dalam bahasa Sunda yang berarti dosa yang sangat banyak) tidak mungkin terampuni. Jauhkan itu semua ganti dengan sugesti positif setiap harinya.

Anjuran bertasbih dan bertahmid di waktu pagi dan petang, sejatinya Allah mengajarkan kepada kita untuk menyugesti diri dengan hal-hal yang positif.

Rasulullah saja beristigfar lebih dari 70 kali sehari. Rasulullah menyugesti diri agar tetap berprasangka baik.

Teruslah menyugesti diri dengan hal-hal yang baik maka pasti akan berujung baik pula.

Keuntungan menyugesti diri dengan hal-hal yang positif adalah

  • Jiwa akan menjadi lebih tenang dalam menghadapi kehidupan sehari-hari
  • Kesehatan akal terjaga
  • Jauh dari sipat buruk sangka
  • Semangat hidup meningkat.

Kerugian menyugesti diri dengan hal-hal yang negatif adalah

  • Keruwetan hidup sehari-hari
  • Akal menjadi pendek dan sakit
  • Tumbuh suburnya penyakit hati
  • Hidup menjadi kurang bergairah.

Ternyata dampak negatif lebih membahayakan keselamatan jiwa kita dan menjadi penentu juga bagaimana kehidupan kita selanjutnya kelak di akhirat sana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun