Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berkaca dari Keluarga Fir'aun

23 Maret 2022   09:20 Diperbarui: 23 Maret 2022   09:21 2605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari Wikipedia org

Pharao Ramses II , orang mengenalnya dengan sebutan Fir'aun, pada masanya dia adalah seorang penguasa yang mempunyai teritorial yang sangat luas di Mesir Afrika Utara.

Pharao Ramses II mendapat julukan dari para arkeolog dengan Fir'aun the great karena banyak meninggalkan warisan situs-situs besar di wilayah Mesir Kuno.

Memiliki banyak istri dan anaknya mencapai ratusan bahkan ada yang mencatat sampai 150 orang.

Ramses II adalah raja Mesir yang menurut para sejarawan atau para ulama, sezaman dengan nabi Musa As.

Karena Ramses II inilah yang disinyalir sebagai tokoh yang mengaku tuhan dan ayat Alquran pun mengkonfirmasinya.

Ramses II memiliki wilayah kekuasaan yang sangat luas dan berhasil menyatukan wilayah Mesir yang sebelumnya terpecah.

Ramses II juga pernah mencoba melebarkan wilayahnya sampai ke Suriah.

Dia mempunyai seorang istri yang sangat cantik bernama Nefertari. Nefertari adalah istri kesayangan Fir'aun , tergambar dari banyak patung dan kuil yang dibangun untuknya.

Lalu apakah Nefertari ini yang disebut-sebut oleh Alquran sebagai istri yang solehah dan menjadi ibu angkatnya Musa saat bayi Musa dihanyutkan di sungai Nil.

Ternyata selain Nefertari, Fir'aun Ramses II juga memiliki seorang istri yang sangat dicintainya juga yakni Isetnofret.

Adalah Isetnofret atau Asitnofret dalam ejaan berbeda sebagian sejarawan menyatakan bahwa Isetnofret ini adalah istri kedua dari Fir'aun Ramses II.

Nampaknya Isetnofret inilah yang lebih mendekati. Perbedaan pelafalan sering terjadi karena berbeda daerah atau masa yang sangat jauh.

Diketahui bahwa Isetnofret hidup 1300 SM bertempat di Mesir pada masa Mesir kuno.

Pada masa Nabi Saw. keluarga Fir'aun ini dipopulerkan kembali lewat ayat-ayat suci Alquran dan kisah pembangkangannya terhadap syariat yang dibawa nabi Musa As.

Namun uniknya salah satu istri Fir'aun yang dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan sebagai Asiyah binti Muzahim dikonfirmasi bernama Isetnofret.

 Asiyah binti Muzahim seperti yang disebutkan dalam tafsir Ibnu Katsir juga dipercaya sebagai keturunan Fir'aun semasa nabi Yusuf As. hidup.

Isetnofret berarti juga Isis yang cantik, merupakan ratu utama setelah kematian istri Fir'aun pertama yakni Nefertari.

Isetnofret juga mempunyai seorang anak yang bernama Merneptah yang kelak mewarisi takhta ayahnya Ramses II.

Isetnofretlah yang diduga memungut bayi Musa serta mengasuhnya hingga dewasa. Padahal saat itu semua bayi yang terlahir dari rahim bani Israil dibunuh oleh sang raja Fir'aun.

Namun karena rasa sayangnya terhadap sang istri, akhirnya bayi Musa mendapat pengecualian agar tidak dibunuh.

Tercatat dalam sejarah Asiyah sang ibu angkat menjadi seorang Mukmin yang taat, beriman kepada Tuhannya Musa dan Harun.

Dan karena keimanannya tersebut Fir'aun menyiksanya lalu membunuhnya.

Jadi sangat logis jika kuil atau prasasti sejarah tentang Isetnofret ini sangatlah minim. Karena bagaimana mungkin Fir'aun akan memberikan sebuah hadiah kuil bagi penentangnya.

Kesalehan istri dari seorang penguasa zalim dan bengis. Ini diabadikan oleh Allah Swt.

"Dan Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, istri Fir'aun, ketika dia berkata, "Ya Tuhanku, bangunkan lah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim,"" (QS. At-Tahrim 66: Ayat 11).

Asiyah binti Muzahim ini pun terlukis abadi dalam sebuah sabda nabi bahwasanya dia termasuk di antara empat wanita dunia yang terbaik yakni, Sayidah Khadijah, Sayidah Fatimah, Bunda Maryam dan Asiyah Binti Muzahim.

Asiyah rela mati di tangan tirani Fir'aun tanpa menggadaikan keimanannya. Saat Fir'aun menyiksanya dia hanya bertawakal kepada Allah saja dengan ucapannya yang tertera dalam Qs. At-Tahrim ayat 11 tersebut.

Nasihat-nasihat

  • Hendaklah tetap menjaga keimanan dan ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kendati intimidasi datang bertubi-tubi.
  • Balasan Tuhan akan didapatkan bagi orang-orang yang Istiqamah di jalan-Nya.
  • Kekuasaan bagaimanapun hebatnya akan musnah di makan usia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun