Tercatat dalam sejarah Asiyah sang ibu angkat menjadi seorang Mukmin yang taat, beriman kepada Tuhannya Musa dan Harun.
Dan karena keimanannya tersebut Fir'aun menyiksanya lalu membunuhnya.
Jadi sangat logis jika kuil atau prasasti sejarah tentang Isetnofret ini sangatlah minim. Karena bagaimana mungkin Fir'aun akan memberikan sebuah hadiah kuil bagi penentangnya.
Kesalehan istri dari seorang penguasa zalim dan bengis. Ini diabadikan oleh Allah Swt.
"Dan Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, istri Fir'aun, ketika dia berkata, "Ya Tuhanku, bangunkan lah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim,"" (QS. At-Tahrim 66: Ayat 11).
Asiyah binti Muzahim ini pun terlukis abadi dalam sebuah sabda nabi bahwasanya dia termasuk di antara empat wanita dunia yang terbaik yakni, Sayidah Khadijah, Sayidah Fatimah, Bunda Maryam dan Asiyah Binti Muzahim.
Asiyah rela mati di tangan tirani Fir'aun tanpa menggadaikan keimanannya. Saat Fir'aun menyiksanya dia hanya bertawakal kepada Allah saja dengan ucapannya yang tertera dalam Qs. At-Tahrim ayat 11 tersebut.
Nasihat-nasihat
- Hendaklah tetap menjaga keimanan dan ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kendati intimidasi datang bertubi-tubi.
- Balasan Tuhan akan didapatkan bagi orang-orang yang Istiqamah di jalan-Nya.
- Kekuasaan bagaimanapun hebatnya akan musnah di makan usia.