Revolusi digital telah terjadi sejak 1980-an dengan perubahan mekanik dan analog ke teknologi digital dan terus berkembang sampai hari ini.
Cepatnya perubahan tersebut memaksa orang menyesuaikan gaya hidup, termasuk gaya hidup yang semula terbuka hari ini cenderung individualis.
Segmen milenial merupakan sasaran pengguna yang paling paham karena mereka lahir ditandai dengan revolusi digital ini.
Perubahan berangsur terasa di semua bidang dari mulai ekonomi, pendidikan, kesehatan dan tak terkecuali garapan dakwah.
Para pendakwah dituntut mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi ini. Dakwah sekarang tidak semata dari mimbar ke mimbar.
Namun, inovasi teknologi mendorong para pelaku dakwah untuk lebih aktif dan dituntut melek teknologi agar dakwah menjadi sesuatu yang tidak membosankan.
Efektivitas dakwah digital memang sangat bisa diandalkan, terbukti dengan banyaknya follower akun media sosial seorang dai yang setia setiap saat mengakses ilmu yang disampaikan sang dai baik online maupun offline.
Sebut saja dai kondang seperti Ustadz Abdul Somad, Ustadz Adi Hidayat, Ustadz Khalid dan lain-lain. Mereka memiliki follower jutaan.
Walaupun tidak semua sebagai penyuka ada juga sebagian kecil menjadi hater bagi sang dai.