Program dai pelosok yang digagas DDII di antaranya adalah pembinaan ekonomi warga dengan memberikan sepasang kambing untuk dikembang biakkan serta pemberian modal usaha.
Kendati suasana negeri masih dilanda pandemi covid 19, pihak DDII tetap menebar dainya ke pelosok dan memastikan bahwa daerah tujuan dai aman dan terhindar dari penyebaran virus, para dai juga berasal dari zona hijau.
Masyarakat pedalaman relatif aman karena tidak pernah bersentuhan dengan masyarakat kota.
Tugas para dai adalah mengimami shalat lima waktu, mengajar baca tulis Qur'an dan mengisi taklim. Para dai hanya mendapat insentif Rp.1000.000/bulan selebihnya bagaimana mereka bisa berintegrasi dengan masyarakat sekitar.
Secara rutin setiap menjelang Ramadan DDII menerjunkan ratusan dai ke pelosok Tanah Air pada bulan Ramadan tahun 1440 H DDII menerjunkan 200-an dai baik pria maupun perempuan. Para dai tersebut berasal dari STID dan ADI.
 "Melalui Program Kafilah Dakwah (Kafda), kami menempatkan 200-an dai ke pedalaman nusantara hingga ke luar negeri. Para dai tersebut berasal dari Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir dan Akademi Dakwah Indonesia (ADI),'' ujar KH Mohammad Siddik dalam siaran persnya, Jumat (26/4/2019) m.republika.co.id.
DDII bekerja sama dengan Badan Dakwah Islam (BDI) Baituzzakah Pertamina (BAZMA). Pihak BDI BAZMA berharap setiap pendakwah yang dikirim ke pelosok hendaklah menjaga nama baik Islam melalui akhlak yang baik.
Di wilayah tertentu seperti kabupaten Rokan hulu, pemerintah daerah setempat memberi respons positif terhadap kafilah dai dari DDII itu dengan memberi masukan agar para dai DDII Â membina para mualaf yang masuk Islam kebanyakan karena menikah, kedua memberikan pengajaran kepada para penduduk terpencil agar lebih paham lagi terhadap Islam.
Kegiatan seperti ini pula dilakukan di pedalaman Riau, seperti suku Talang Mamak, Aku, Rangsang, Sakai dan lain- lain.
Pada 27 Juli 2021 lalu DDII berkesempatan berbicara di forum dunia melalu web binar antar bangsa seperti yang disampaikan oleh Muhammad Ashsubli (DDII Bengkalis).
Keberadaan DDII di forum internasional ini tak lepas dari konsistensinya dalam berdakwah pelosok.