Sambutan selanjutnya dari pimpinan daerah Persatuan Islam Sumedang disampaikan oleh ketua PD. Persis KH. Saepul Bahri, S.Ag., M.Pd.I. belia menyampaikan bahwa pemuda harus tetap semangat, pemuda harus beda dengan orang tua dalam memelihara semangat.
Pembicara terakhir sekaligus sebagai keynote speaker adalah bapak Drs. Herman Suryatman M.Si, yang merupakan Sekda kabupaten Sumedang. Beliau membahas seputar triple disruption, tiga tantangan/gangguan yang harus dihadapi dan disikapi secara serius oleh Pemuda Persis Sumedang khususnya.
Pertama, pandemi disruption. Perubahan tatanan kehidupan disebabkan gangguan pandemi covid-19.
Kedua, Digital Disruption. Dampak dari transformasi digital membuat orang menjadi viral sekaligus menjerumuskan, bila informasi yang beredar cenderung hoax.
Ketiga, Milenial Disruption. Tantangan/gangguan yang disebabkan peran milenial yang lebih besar dari komponen masyarakat lainnya.
Konsekuensi dari triple disruption ini adalah fenomena VUCA: Volatility (rapuh), Uncertainty (ketidakpastian), Complexity (rumit), Ambiguity (mudah berubah).
Menjelang zuhur acara ditutup dengan ramah tamah dan poto bersama serta penyerahan cinderamata. Bakda zuhur acara dimulai kembali dan merupakan acara inti yaitu laporan pertanggungjawaban (LPJ) dari ketua PD. Pemuda Persis 2019-2022 serta pemilihan ketua Pimpinan Daerah Pemuda Persis Sumedang yang baru.
Suasana musyawarah digambarkan cukup lancar dan akhirnya musyawirin sepakat Mengukuhkan Firman B. Nugraha, S.Sos, sebagai ketua Pimpinan Daerah Persatuan Islam kabupaten Sumedang masa jihad 2022-2025.
Sukses selalu untuk Pemuda Persis Sumedang, semoga dapat memberi manfaat untuk umat terkhusus warga Sumedang dan sekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H