Pertama, Disiplin. Sosok seorang pemimpin haruslah memiliki karakter disiplin yang kuat. Sebab bagaimana mungkin umat akan mengikuti saran dan ajakannya, jika dalam segala sesuatunya tidak disiplin.
Disiplin waktu dalam arti tepat waktu termasuk di dalamnya juga konsistensi antara apa yang diajarkan dengan sikap kesehariannya. Jika apa yang disampaikannya hanya sekedar teori belaka kemudian tidak teraplikasikan dalam keseharian maka umat tak akan mudah percaya.
Jika Nabi Muhammad Saw. adalah orang yang bisa dipercaya, maka keseharian beliau memang begitu adanya. Bersesuaiannya antara kata dan fakta keseharian.
Disiplin juga bisa bermakna Istiqamah, selalu mengerjakan sesuatu secara simultan, mempunyai ritme waktu kerja yang jelas. Seorang leader dakwah dituntut untuk mempunyai karakter disiplin dalam melaksanakan setiap program kerjanya.
Kedua, pekerja keras. Karakter tangguh dan kuat berkumpul pada frasa pekerja keras. Hari-hari yang akan dilalui tentu tak selamanya mulus tanpa rintangan.
Bagi seorang leader dakwah, dia harus mampu melihat peta dakwah yang terbentang di hadapannya, dia mesti tahu kapan saatnya menghemat energi dan kapan saatnya mengeksplorasinya semaksimal mungkin.
Apa pun situasinya sang leader harus siap menghadapinya dengan kerja keras. Tidak mudah takluk atau lemah semangat atau bahkan putus asa. Energi dahsyat dari seorang leader dakwah biasanya datang dari keyakinan diri bahwa apa yang dia lakukan semata hanyalah perintah Allah ta'ala. Pantang menyerah adalah kata yang paling pantas bagi para pemimpin dakwah.
Ketiga, mudah bergaul (adaptif). Salah satu pemikat dakwah yang paling cepat adalah dengan mudah bergaul, beradaptasi dengan objek dakwah sehingga dakwah mudah tersampaikan, seorang leader dakwah harus mampu mencairkan suasana, komunikasi dakwah adalah kuncinya.
Jika penguasaan komunikasi dakwahnya kurang niscaya dakwah akan mengalami kendala. Komunikasi dakwah yang di masksud adalah kemampuan seorang da'i dalam menyampaikan maksud-maksud agama sehingga dapat diterima masyarakat tanpa terjadi gesekan sosial apa pun.
Itulah di antara sebagian kecil karakter yang mesti dimiliki oleh seorang leader dakwah, namun kadang di lapang tak semudah yang di duga. Banyak ditemukan fenomena da'i yang masih kurang disiplin dengan waktu. Apalagi bagi para da'i yang sudah kategori bertarif, tarap tinggi.
Ada kasus da'i kondang yang sudah dapat uang muka namun tak tahu kenapa sang da'i kondang itu tak datang menghadiri pengajian yang sudah terjadwalkan sebelumnya.