Teringat masa tiga dekade silam saat kami mulai belajar menulis abjad dan mengingat-ingat angka hanya 1 sampai 10 saja. Dengan lidah terbata-bata kami mengikuti ucapan sang guru.
Dulu kami mengingat mereka sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, sematan frasa tersebut sungguh sangat dalam terasa. Mereka dengan sabar dan teliti membimbing dan mendidik murid-murid yang tak semua sama sifat dan sikapnya.
Tak terlihat raut wajah mengeluh ketika membimbing anak-anak yang masih sangat belia usia sekolah dasar. Perangai yang masih polos dan cengeng sangat membutuhkan bimbingan guru sebagai pengganti orang tua.
Beranjak remaja, sang guru tetap membersamai kita mulai belajar logika. Dan disiplin ilmu lainnya. Jika belajar tanpa berguru sesatlah kita.
Hari ini, 25 November 2021 adalah hari guru. Diperingati bukan untuk mengkultuskannya tetapi untuk mengingatkan kita akan jasa-jasanya.
Pelita itu selalu menyinari dunia dengan cahayanya. Di kegelapan malam yang gelap gulita yang dibutuhkan adalah pelita. Itulah sang guru mereka bak pelita yang selalu menyinari alam dunia.
Dengan ilmu pengetahuan kegelapan pun tersingkapkan. Bayangkan seandainya di dunia ini tak ada seorang pun guru maka dunia ini akan tetap gelap gulita.
Jelaslah bagi sang guru jasa mereka tiada tara. Dari tangan gurulah lahir para pemimpin bangsa ini.
Namun peringatan di hari guru ini jangan menjadi sekedar ajang sakralisasi saja lebih dari itu kita harus menghargai jerih payah dan kerja kerasnya dalam mendidik anak manusia.